Batasi Bukber, Wakil Bupati Garut Ketatkan Protokol Kesehatan

8 Mei 2021, 06:10 WIB
Foto sebelum masa pandemi covid19. /Sumber: kemenag babel/

SRAGEN UPDATE- Pandemi terus berjalan. Tiap hari silih berganti selalu ada yang tumbang dan sembuh. Wakil Bupati AGrut, Hemi Budiman, sangat menyayangkan terjadinya kerumunan warga ketika bulan Ramadhan ini. 

Pada bulan Ramadhan terdapat kebiasaan yang sering terjadi yaitu bukber (buka bersama). Seperti halnya yang terjadi pada warga Garut. Acara buka bersama diadakan di sejumlah rumah makan atau restoran di wilayah perkotaan Garut selama bulan Ramadhan 2021 ini. 

Sebagai pemangku jabatan, Helmi mengingatkan kepada para pengelola rumah makan atau restoran di Garut untuk memperhatikan kapasitas pengunjung sesuai aturan. 

Baca Juga: Rayakan Idul Fitri di Rumah, Simak Inspirasi Kegiatan Bersama Keluarga

Ia berpesan jangan hanya mengambil keuntungan pasar, sehingga mengesampingkan protokol kesehatan. Sehingga para pengelola tempat makan juga harus memperhatikan kapasitas pengunjung serta menerapkan protokol kesehatan dengan ketat juga. 

"Masih ada laporan banyaknya rumah makan dan restoran di wilayah perkotaan Garut yang menggelar acara buka bersmaa dengan jumlah pengujung berjubel. Ini tentu sangat kita sayangkan dan kita tentunya sangat tak mengharapkan," kata Helmi, Minggu 2 Mei 2021. 

Helmi juga meminta kepada petugas jangan bosan-bosan terus meningkatkan warga dan para pengusaha terkait pentingnya pelaksanaan prokes.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Staycation Masih Diminati

Jika perlu petugas harus berani bertindak tegas sepanjang masih sesuai prosedural.

Menurutnya, di Kabupaten GArut saat ini penularan Covid 19 terus terjadi. BAhkan sejumlah desa sudah ada yang masuk zona merah. Hal ini menunjukkan sangat tinggi rentan terjadinya penyebaran covid 19.

"Kegiatan apa pun, apalagi yang mengundang kerumunan masa saat ini harus menaati protokol kesehatan yang sangat ketat. Tentunya, kita tidak mau kasus seperti di India terjadi sebagaimana hal ini juga sempat diungkapkan bapak presiden," katanya. 

Terjadi lonjakan kasus penyebaran covid 29 di India Helmi harus menjadi perhatian semua pihak. Jangan sampai terjadi di Garut. 

Baca Juga: Wafatnya Ulama Karismatik, Aceh Berduka Cita

Maka dari itu, ia kembali mengingatkan pentingnya penerapan prokes kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan. 

Pemkab Garut juga terus berupaya agar tak terjadi klaster dari momentum Idul Fitri 2021 dengan semakin menggiatkan sosialisasi penrapan prokes Covid 19. 

Helmi juga bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengadakan kegiatan penyekatan guna mencegah warga dari luar daerah masuk ke Garut. Dan akan diadakan pembagian tempat untuk sholat Idul Fitri.

Baca Juga: 7 Vitamin Untuk Menambah Imun Melalui Buah – Buahan

"Tentu saja pada pelaksanaan salat Id juha akan kita terapkan prokes. Mengingat tingkat kerentanan yang sangat tinggi akibat banyaknya orang. Salat id diimbau untuk dilaksanakan di banyak tempat, lapang kecil, dan masjid-masjid yang ada di perkampungan seupaya tidak terfokus ke lapangan besar. Sehingga pemantauannya bisa lebih mudah," ucap Helmi.***

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler