Penghargaan Oleh PTQ RRI Ke-51 kepada Muammar Za Qari Internasional Indonesia

6 Mei 2021, 22:37 WIB
Muammar Zainal Asykin. /Instagram.com/@kh_muammar_za.official

SRAGEN UPDATE - Pada penutupan Pekan Tilawah Quran Nasioanl Radio Republik Indonesia
(PTQ RRI) ke-51 yang digelar di Kota Palembang, Selasa (4/5) malam menganugerahi sebuah penghargaan kepada Qari internasional Indonesia yaitu Muammar ZA.

Qari yang lahir di Kabupaten Pemalang, 14 Juni 1954 mendapatkan lifetime achievement atau penghargaan pengabdian seumur hidup atas kiprahnya dalam bidang tilawah Al-Qur’an.

Muammar ZA menghadiri acara tersebut untuk menerima penghargaan di Palembang dan mendapatkan kesempatan untuk membacakan Al Qur’an di hadapan Gubernur Sumsel, Herman Deru, beserta PTQ nasional.

Baca Juga: Manfaatkan skill menulis Anda Mendapat Penghasilan di Blog

"Ustadz Muammar ZA sebagai qari nasional dan internasional telah menjadi
tauladan serta sosok kharismatik yang mencintai dan mensyiarkan Al-Quran," kata Direktur Layanan dan Pengembangan Usaha LPP RRI Anhar Ahmad.

Atas penghargaan yang diterimanya, Muaammar ZA sangat bersyukur dan bangga terhadap penghargaan pengabdian seumur hidup tersebut. Karena menurutnya RRI ikut andil dalam pengenalan pribadinya kapada masyarakat luas.

Penghargaan ini adalah hasil perjuangannya sejak kecil. Di tahun 1961 pertama kalinya ia memenangkan lomba tilawah untuk tingkat pada usia tujuh tahun di Pemalang.

Baca Juga: Inilah Cara Sembuh Dari Baby Blues

Berlanjut hingga akhirnya pada tahun 1980-an ia memenangkan berbagai lomba tilawah tingkat Provinsi Yogyakarta, nasional dan internasional
pada tahun 1979 dan 1986. Muammar ZA dikenal sebagai pelopor tilawah Al Quran semenjak berduet bersama Chumaidi dengan gaya qira'at sab'ah
atau tujuh metode bacaan.

Karena terkenal bacaan tilawah dengan napas yang panjang, RRI memberi kesempatan untuk mengisi siaran mengaji, hingga akhirnya menjadi
suaranya dijadikan pertanda jelang salat oleh masjid-masjid di Indonesia.

Berbagai pengalaman di bidang tilawah ada beberapa kisah yang paling berkesan, di antaranya adalah diberikan izin memasuki Kabah serta membacakan Al-Quran di Arafah dan diminta membacakan Al-Qur’an di sebuah Gereja Katedral di Selandia Baru.

Hingga kini Muammar ZA masih terus bertilawah dan mengisi tausiah dalam atau luar negeri.

Selain itu, sejak 2002 ia telah mendirikan Pesantren Ummul Quro di Tanggerang untuk mencetak qari dan qariah andal serta berkelas yang dapat mengharumkan Indonesia.***

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: AntaraNews

Tags

Terkini

Terpopuler