Tayang di Bioskop! Film Pulau Plastik Singgung Isu Lingkungan

- 6 Mei 2021, 00:41 WIB
Trailer film Pulau Plastik yang akan ditayangkan di bioskop.
Trailer film Pulau Plastik yang akan ditayangkan di bioskop. /tangkaplayarYoutube.com/VisinemaPictures

SRAGEN UPDATE - Pulau Plastik merupakan film dokumenter yang mengangkat permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Menceritakan isu sampah plastik yang merupakan masalah genting dalam sekala lokal, nasional hingga internasional. Sayangnya tidak semua penduduk bumi, khususnya manusia sebagai pelaku utama menyadari bahaya sampah plastik untuk kelanjutan kehidupan anak cucu di bumi pada masa yang akan datang.

Angga Dwimas Sasongko, selaku produser eksekutif menyampaikan melalui jumpa pers virtual bahwa dari film “Pulau Plastik” ia berharap dapat memberikan kontribusi walaupun tidak terlalu besar melalui isu-isu permasalahan lingkungan yang jarang disinggung dapat ditampilkan dalam media besar seperti bioskop. Melalui media tersebut diharapkan isu yang diangkat dalam film ini akan terus diperbincangkan sehingga mempunyai solusi yang konkret untuk menyelesaikannya.

Baca Juga: Kerjasama Pemprov Jabar dan Platform Octopus, Langkah Solutif Atasi Sampah dan Pengangguran

Film “Pulau Plastik” adalah adaptasi dari serial dengan judul yang sama dari karya sutradara Dandhy Laksono dan Rahung Nasution. Dandhy mengutarakan proses pembuatan film tersebut  tidak hanya mengandalkan filmmaker dengan karakternya akan tetapi juga membutuhkan kolaborasi dari bidang ilmu pengetahuan, aktivisme jalanan. Pekerjaan kesenian, hingga investigasi dalam videografi. “Saya percaya amplifikasi dari cerita ini akan luar biasa. Ceritanya luar biasa dan ditayangkan di platform mainstream seperti bioskop,” Ujar Dandhy.

Dokumenter Pulau Plastik yang diproduksi oleh Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput dan WatchdoC menceritakan kisah tiga sosok yang tajam bersuara menolak penggunaan plastik sekali pakai. Mereka adalah Gede Robi, vokalis band rock Navicula asal Bali, Tiza Mafira pengacara muda asal Jakarta dan Prigi Arisandi ajli biologi dan penjaga sungai asal Jawa Timur. Mereka akan menulusuri perjalanan jejak sampah plastic dalam rantai makanan yang mengakibatkan pengaruh buruk bagi Kesehatan manusia serta upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulanginya. Rahung yang merupakan satu dari sutradara film “Pulau Plastik” juga menyampakan bahwa film ini memotret satu bagian dari sejarah manusia di Indonesia yang berusaha keluar dari masalah dengan tidak menimbulkan masalah baru.

Penayangan perdana film “Pulau Plastik” bertepatan dengan Hari Bumi Sedunia sebagai bentuk upaya untuk mengajak masyarakat Indonesia gar menjaga bumi sebagai satu-satunya tempat tinggal. Penayangan film tersebut juga diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong masyatakat  untuk mulai sadar bahaya sampah plastik mengurangi atau bahkan mengubah kebiasaan menggunakan plastik sekali pakai.

Baca Juga: Pelabuhan Merak Terlihat Sepi Pemudik, Hanya Kendaraan Logistik yang Boleh Beroperasi

“Road to Pulau Plastik” dilaksanakan di beberapa lokasi di Bali dari tanggal 18 hingga 21 April 2021. Beberapa kegiatan dalam acara tersebut antara lain, Minggu Tanpa Plastik yang akan berisi konfrensi pers, Talkshow tentang solusi lokal untuk bumi hingga konser music di Kebon Vintage Denpasar. Beberapa talkshow dengan berbagai topik juga diselenggarakan di tiga hari berikutnya.

Penayangan film “Pulau Plastik” di bioskop tidak ditayangkan secara serempak di bioskop Indonesia. Akan tetapi ditayangkan dengan terbatas dengan pembagian per wilayah secara bertahap. “Kita enggak serempak, karena in ikan film dokumenter, takutnya nanti baru tayang seminggu terus film udah enggak ada, jadi yang mau lihat susah. Kita akan tayang secara road show, dimulai dari Bali” ujar Angga. Hal itu dimaskudkan agar lebih banyak masyarakat yang dapat menyaksikannya.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x