5 Aset Lebih Menguntungkan Dari Cash, Apa Bisa Dilakukan Untuk Menghadapi Resesi 2023?

- 1 Januari 2023, 21:24 WIB
5 Aset Lebih Menguntungkan Dari Cash, Apa Bisa Dilakukan Untuk Menghadapi Resesi 2023?
5 Aset Lebih Menguntungkan Dari Cash, Apa Bisa Dilakukan Untuk Menghadapi Resesi 2023? /Pixabay/PabitraKaity

SRAGEN UPDATE – Istilah terbanyak yang disebut tahun ini adalah Cash Is King, bahkan influencer keuangan dan pakar ekonomi yang menyarankan, untuk menyiapkan cash dingin dari 20-30 persen dari total aset yang kita miliki.

Maksud cash disini bukan kita menarik uang tunai lalu disimpan didompet, atau mengambil semua uang lalu tabung ke bank.

Tetapi maksud cash disini adalah investasi ke tempat yang rendah resiko dan mudah dicairkan.

Semisal kita memiliki uang tunai dan bingung ingin di investasi kemana, lalu tiba-tiba terkena inflasi dan angka uang tunai yang kita miliki akan turun dan malah mengalami kerugian.

Baca Juga: Prediksi Liga Inggris Brentford vs Liverpool: Preview, Prediksi Skor, Lineup, Berita Tim

Jadi jika kalian bingung uang tunai ingin taruh kemana, berikut 5 aset lebih menguntungkan dari cash.

1. Reksadana Pasar Uang (RDPU)

Salah satu jenis reksadana, dimana aset kita dikelola Manager Investasi yang berpengalaman. 100 persen uang dialokasikan ke Pasar Uang.

Seperti deposito dan surat berharga, dan jatuh temponya kurang dari 1 tahun.

Reksadana Pasar Uang memiliki rendah resiko dan mudah dicairkan, cocok yang punya tujuan jangka pendek.

Return-nya sekitar 3-6 persen per tahun, sudah termasuk pajak. Jauh lebih tinggi dari tabungan bank yang hanya 0-2 persen dan masih terkena pajak 20 persen.

Baca Juga: Bocoran Alchemy of Souls Season 2 Episode 8: Seo Yul Minta Puan Jin Biarkan Bu Yeon Bersama Jang Uk Sementara

Resiko Raksadana Pasar Uang yaitu gagal bayar, jika kita salah memilih manager investasi dan bermasalah.

Maka dari itu dalam memilih Raksadana harus memiliki kreteria, seperti Asset Under Mangement (AUM) atau dana kelolaannya harus masuk 20 besar, serta memiliki return konsisten tinggi.

2. Surat Berharga Negara Untuk Ritel (SBN Ritel)

SBN Ritel itu mirip seperti deposito bank, namun diterbitkan oleh Kementrian Keuangan.

Simplenya kita memberi hutang kepada Negara untuk pembangunan dan akan mendapatkan bunga atau imbang hasil yang biasa disebut kupon.

SBN Ritel ini aman dijamin Negara, ada yang konvensional dan syariah, SBN terbaru memiliki return 6,15 persen per tahun. Lebih tinggi dari depositi yang hanya memiliki bunga 4-5 persen.

Pajak SBN Ritel ini hanya 10 persen, lebih rendah dari deposito yang memiliki pajak di angka 20 persen.

Baca Juga: Arus Balik Tahun Baru, 24.500 Penumpang KAI Diperkirakan Tiba di Jakarta di Hari Pertama 2023

Selain itu SBN Ritel bisa cair tiap bulan dan fleksibel, bahkan bisa diperdagangkan dan dicairkan lebih awal.

3. Mata Uang Asing

Simplenya kita taruh uang kita selain ke Rupiah, dan biasa yang banyak digunakan adalah US Dollar.

Kenapa kita harus pakai mata uang US Dollar, karena mata uang yang digunakan hampir 40 persen transaksi perdagangan di dunia.

Saat Indonesia sering melalukan import maka Rupiah akan turun dari tahun ke tahun.

Kita bisa investasi US Dollar dengan cara, pertama mempunyai uang dollar secara fisik dengan menukarkan uang ke money changer.

Kedua bisa membeli US Dollar secara digital, lewat mobile banking seperti, Genius, Digibank, dan bank digital lainnya.

Resiko investasi US Dollar bisa terjadi saat adanya peperangan, krisis, dan inflasi. Yang membuat angka US Dollar menurun.

Baca Juga: Ingin Jadi Kaya 2 Kali Lipat? Berikut 4 Tips Berhemat Paling Realistis dan Mudah

Atau saat Rupiah menjadi kuat dan naik, sehingga US Dollar melemah dan menjadi turun.

4. Emas

Tipe investasi konservatif, tidak ribet, dan mudah dipahami. Karna didalamnya hanya ada harga jual dan harga beli.

Emas bisa menjadi pelindung nilai aset dari inflasi, dan anti resesi.

Pilihan investasi emas, ada emas fisik dan emas digital. Emas fisik terdiri dari emas batangan, untuk emas perhiasan tidak dianjurkan sebagai investasi.

Untuk emas digital, investasi di platform online atau tabungan emas pegadaian.

Resiko investasi emas fisik, selain bisa hilang kita juga harus pergi ke toko untuk dijual. Lalu ada spread, yaitu terdapat selisih antara harga jual dan harga beli.

5. Deposito Bank Digital

Konsepnya seperti bank deposito biasa, namun lebih mudah diakses lewat mobile banking.

Untuk deposito bank digital memiliki bunga yang lebih tinggi sekitar 6-7 persen per tahun, dibanding bank biasa yang hanya memiliki bunga 0-2 persen saja.

Baca Juga: Resmi Berkencan, IU dan Lee Jong Suk Tulis Surat Menyentuh Untuk Penggemar Mereka, Ini Isinya!

Pilihan deposito bank digital ada macam-macam, seperti Sea Bank, Neo Bank Commerce, dan Jago.

Resiko depositi bank digital, diantaranya bunga diatas 3,75 persen tidak dijamin LPS, kebanyakan tidak ada kantor fisik jadi jika ada masalah sulit untuk didatangi.

Selain itu deposito bank digital tidak memiliki kartu atm, jadi tidak bisa tarik tunai dan harus di transfer ke bank yang memiliki kartu atm.

Itulah 5 aset yang lebih menguntungkan dari cash, sudah ada rencana ingin taruh dimana uang tunaimu?.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: YouTube Felicia Putri Tjiasaka


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah