2 Orang Tewas dalam Aksi Protes terhadap Kudeta yang Dilakukan oleh Taliban di Afghanistan

21 Agustus 2021, 19:48 WIB
Warga Afghanistan membawa bendera dalam aksi protes anti Taliban di Jalalabad, Afghanistan 18 Agustus 2021. /PAJHWOK AFGHAN NEWS/via REUTERS

SRAGEN UPDATE— Protes terhadap kudeta oleh kelompok Taliban di Afghanistan telah menyebar ke lebih banyak kota, termasuk ibu kota Kabul.

Sementara kelompok bersenjata itu meminta para imam negara itu untuk mendesak persatuan pada salat Jumat, yang pertama sejak mereka merebut kendali.

Dilaporkan, sedikitnya dua orang tewas pada Kamis kemarin, ketika Taliban menembaki kerumunan di Asadabad di provinsi timur Kunar, kata seorang saksi mata kepada koresponden Associated Press.

Tidak jelas apakah korban tewas akibat tembakan Taliban atau karena desak-desakan.

"Ratusan orang turun ke jalan," kata saksi mata Mohammed Salim kepada kantor berita Reuters.

“Awalnya saya takut dan tidak mau pergi, tetapi ketika saya melihat salah satu tetangga saya bergabung, saya mengeluarkan bendera yang saya miliki di rumah.

Baca Juga: Rayakan Kemerdekaan, Pengunjuk Rasa Afghanistan Tunjukkan Sikap Pembangkangnya pada Taliban

“Beberapa orang tewas dan terluka dalam penyerbuan dan penembakan oleh Taliban.”

Di Kabul, kerumunan pria dan wanita berteriak, "Bendera kami, identitas kami", dan mengibarkan bendera nasional merah dan hijau, sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan, pada hari Afghanistan merayakan kemerdekaan dari kendali Inggris pada tahun 1919.

Para pengunjuk rasa meneriakkan "Tuhan adalah yang terbesar". Pada beberapa protes di tempat lain, media melaporkan orang-orang merobek bendera putih Taliban.

Charlotte Bellis dari Al Jazeera, melaporkan dari Kabul, mengatakan bahwa Taliban “menembak orang-orang … Ada tembakan tembakan yang berat selama sekitar satu menit berturut-turut”.

Baca Juga: Bagaimana Pemerintahan Baru Afghanistan Akan Berlangsung di Bawah Taliban

“Ada orang-orang yang mencoba memanjat bukit untuk mengibarkan bendera lama Afghanistan dan mereka didorong mundur dengan rentetan tembakan yang berat ini. Saya bisa melihat debu menyembur dari bukit dan mereka bergegas kembali menuruni bukit,” kata Bellis.

“Ada perlawanan semacam ini di mana banyak orang kesal karena bendera republik diturunkan di banyak tempat dan sebagai gantinya bendera Taliban dikibarkan.”

Taliban mendesak persatuan sebelum salat Jumat dan meminta semua imam di Kabul dan provinsi-provinsi untuk membujuk orang-orang agar tidak mencoba meninggalkan negara itu.***

Associated Press

 

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: Associated Press

Tags

Terkini

Terpopuler