Begini Kekecewaan KPAI Terhadap Inul Daratista Karena Menyalahkan Masyarakat yang Memboikot Saipul Jamil

- 7 September 2021, 16:56 WIB
Inul Daratista membela Saipul Jamil yang kini mendapat penolakan untuk bisa kembali tampil di stasiun TV oleh berbagai pihak. Namun belakangan Inul menyampaikan permohonan maaf.
Inul Daratista membela Saipul Jamil yang kini mendapat penolakan untuk bisa kembali tampil di stasiun TV oleh berbagai pihak. Namun belakangan Inul menyampaikan permohonan maaf. /Kolase foto Instagram @saipul_jamil123 dan @inul.d

SRAGEN UPDATE – Munculnya boikot Saipul Jamil oleh masyarakat Indonesia juga memunculkan beberapa komentar pro dan kontra, termasuk di kalangan artis.

Beberapa netizen mengunggah kembali kasus Saipul Jamil agar masyarakat tidak lupa bahwa kejahatan yang dilakukan oleh artis tersebut bukanlah kejahatan biasa, yang bisa ditebus oleh hukum penjara.

Kejahatan yang dilakukan oleh Saipul Jamil yaitu pelecehan seksual terhadap anak lelaki yang pada saat kasus itu terjadi baru berusia 16 tahun.

Baca Juga: Berikut Nilai Ambang Batas Atau Passing Grade PPPK Guru 2021 Tingkat SMP dan SLB

Kemudian setelah itu Saipul Jamil ketahuan menyuap hakim.

Meski begitu, KPAI berkata bahwa mereka kecewa terhadap hukuman Saipul Jamil yang mestinya minimal 5 tahun menjadi 3,5 tahun.

“Minimal para predator kejahatan seksual itu adalah 5 tahun, ini 3,5 tahun. Itu sudah membuat korban kecewa dan sakit hati, bahkan ribuan anak-anak yang mengalami kekerasan seksual juga sama sakit hatinya terhadap tayangan ini.”

Baca Juga: Komnas Perlindungan Anak Ajak Masyarakat Boikot Saipul Jamil : Itu Membuat Sakit Hati!

Apalagi jika ada yang membela Saipul Jamil, seperti yang dilakukan oleh Inul Daratista.

KPAI kecewa dan meminta Inul Daratista untuk menempatkan diri sebagai orang terdekat dari korban, apakah dia akan terima apabila orang yang melecehkan seseorang yang dia sayangi berkeliaran dan bahkan dipuji-puji.

“Tolonglah kita semua berempati, kita semua di sini bukannya menghalangi Bapak Saipul Jamil mencari nafkah. Monggo, semua orang butuh hidup. Tapi janganlah di televisi atau di medsos yang bisa ditonton oleh ratusan juta orang Indonesia.”

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 7 September 2021: Akibat Bingkisan Kue Beracun, Hubungan Al-Nino Kembali Memanas?

Sebab, Televisi merupakan satu sumber hiburan yang masih ditonton oleh masyarakat desa.

“Bisa dibayangkan apa yang ada di benak mereka semua ini, wah kalau gitu tidak apa-apa seperti Saipul Jamil. Paling juga 3,5 tahun keluar, habis itu panggung sudah disediakan oleh televisi.”

KPAI mempertanyakan hati nurani televisi, mengapa mereka justru menampilkan seorang pedofil.

Baca Juga: Pendaftaran Sudah Dibuka! RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Vaksinasi Dosis Pertama dan Kedua

“Semoga dengan teriakan kami kali ini, di mana kami juga selalu meneriakan hukuman bagi seorang seperti itu adalah dikebiri. Tapi jujur saya ingin menangis, dalam hal ini saya mohon kepada pemerintah untuk tidak separuh hati menangani hal-hal seperti ini.”

KPAI berkata bahwa banyak sekali korban dari kasus pelecehan ini dan apabila melihat seorang pelaku pelecehan seksual dimaklumi oleh banyak orang, maka bukan tidak mungkin akan semakin banyak pelaku yang bermunculan.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Vaksin Covid-19 Gratis Daerah Semarang Bulan September 2021
“Makin mereka melihat kemunculan seorang pelaku kekerasan seksual seperti ini dengan gaya seperti yang disebutkan Bang Haris tadi, pastilah mereka korban-korban yang lain tidak akan melaporkan lagi. Karena apa? Enggak ada gunanya juga, toh mereka juga akan bebas dan nyaman.”

KPAI mengingatkan kepada semuanya bahwa anak-anak merupakan generasi penerus bangsa, dan menghancurkan bangsa salah satunya dengan menghancurkan anak-anak penerusnya.

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah