Diabetes Melitus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

12 Juli 2022, 16:41 WIB
Diabetes Melitus: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya /Pixabay.com/

SRAGEN UPDATE - Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi. 

Penyakit Diabetes Melitus ditandai dengan tingginya kadar gula darah (glukosa) dan disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. 

Mari kenali penyebab, gejala dan cara mengatasi penyakit diabetes melitus.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, terdapat gejala yang tampak ketika seseorang menderitaa penyakit diabetes melitus.

Gejala atau Tanda 

Diabetes Melitus sering muncul tanpa gejala tertentu, tapi ada gejala yang patut diwaspadai karena mungkin terindikasi penyakit diabetes melitus, yakni: 

Baca Juga: 5 Penyakit Sembuh Dengan Sholat Tahajud, Salah Satunya Membantu Kesembuhan Penderita Diabetes

  1.     Poliuria (sering buang air kecil)
  2.     Polidipsia (sering haus)
  3.     Polifagia (banyak makan/ mudah lapar).
  4.     Penglihatan kabur
  5.     Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
  6.     Kesemutan pada tangan atau kaki
  7.     Timbul gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu (pruritus)
  8.     Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas.

Selain itu ada 2 tipe DM, antara lain:

  •         DM Tipe I gejala klasik yang biasa dikeluhkan adalah poliuria, polidipsia, polifagia, penurunan berat badan, cepat merasa lelah (fatigue), iritabilitas, dan pruritus (gatal-gatal pada kulit).
  •         DM Tipe 2 hampir tidak ada gejala yang biasa dikeluhkan. DM Tipe 2 seringkali muncul tiba-tiba tanpa diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi. 

Penderita DM Tipe 2 biasanya lebih rentan terkena infeksi, sulit sembuh dari luka, daya penglihatan makin buruk.

Baca Juga: Tips untuk Penderita Diabetes: Cara Berenang Yang Aman dan Nyaman

Biasanya  menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, dan juga komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf.

Penyebab Penyakit Diabetes Melitus

  • Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur.

Bila mengalami gejala seperti lemas ataupun seperti gejala yang disebutkan sebelumnya, periksakan segera ke dokter agar bisa ditanggulangi dengan pendeteksian dini. 

  • Nutrisi yang tidak seimbang.

Pola makan tidak sehat dan tidak memiliki nutrisi seimbang bisa meningkatkan gula darah. 

Menu makanan dengan kandungan karbohidrat, lemak, dan makanan berkolesterol dapat membuat darah akan penuh dengan kolesterol. 

Berbeda dengan serat dan sayuran yang membuat nutrisi terserap sempurna. 

  • Aktifitas fisik yang tidak seimbang.

Contoh, saat jam kerja selama 8 jam hanya didominasi oleh kegiatan duduk saja, maka otot tubuh tidak akan terlatih dengan baik. 

Selain itu peredaran darah akan tersumbat karena darah tidak mengalir ketika kolesterol dan lemak jahat dalam darah tidak dikeluarkan melalui aktifitas fisik yang menghasilkan keringat. 

  • Mengonsumsi minuman yang disertakan Pemanis Buatan.

Kandungan glukosa berlebih dalam darah bisa disebabkan oleh pemanis buatan.

Karena pemanis pemanis buatan akan bertahan dalam darah dan merusak sistem kerja insulin.

Sedangkan pemanis sederhana tidak memerlukan waktu lama untuk diserap oleh tubuh. 

  • Cemilan tidak sehat. 

Cemilan, seperti coklat atau es krim, dapat meningkatkan glukosa dalam darah.

Pilihlah dengan pintar cemilan yang menyehatkan bagi aliran darah seperti buah, sayur ataupun biji-bijian.

Cara untuk Mengatasi Diabetes

  • Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur 

Diabetes yang tidak dideteksi secara dini dapat menyebar ke organ lain dan menimbulkan penyakit komplikasi.

Cara paling efektif untuk mendeteksinya yaitu melakukan pemeriksaan kesehatan. 

  • Menjalani Pengobatan Secara Intensif

Agar gula darah mendekati normal ataupun menjadi normal dapat melakukan pengobstan secata intensif.

Tak hanya itu, pemilihan makanan dan aktifitas juga turut menentukan untuk normalnya gula darah.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 1 Januari 2022: Penderita Diabetes dan Tekanan Darah, Hati-hati dengan Pola Makan!

Hindari membeli obat bebas, karena obat diabetes hanya boleh ditebus dengan resep dokter.

Obat anti diabetes ada yang dimasukkan secara oral berupa tablet ataupun obat dalam bentuk injeksi.

Diabetes tipe 1 wajib diinjeksikan Insulin sedangkan untuk tipe 2 digunakan obat oral. 

  • Aktif Secara Fisik 

Penderita Diabetes harus aktif secara fisik. Kegiatan fisik dilakukan untuk membantu kadar gula dalam darah keluar dan darah kembali memproduksi insulin.

Menurut penelitian orang yang aktifitas fisik baik memiliki resiko lebih kecil sebanyak 30-50% dibandingkan dengan individu pasif. 

  • Memperbaiki Kualitas Makanan 

Faktor makanan sangat berperan penting bagi penderita Diabetes. Memperbanyak makanan sehat dianjurkan oleh para penderita diabetes.

Kurangi konsumsi gula, minyak, dan semua makanan berlemak lainnya. Rutin mengonsumsi buah.

  • Dukungan Masyarakat

Masyarakat bisa memberikan dukungan untuk para penderita diabetes dengan aktivitas yang berhubungan dengan fisik, seperti berjalan kaki menelusuri taman.

Masyarakat perlu ditanamakan tentang kesadaran untuk mengobati diabetes dan komplikasinya. 

Seruan tentang penyakit diabetes harus dilakukan, sehingga aktifitas fisik menjadi semakin bertambah lagi peminatnya.

Tempat-tempat publik pun harus turut mendukung Indonesia bebas diabetes. Penyediaan gula non kalori harus lebih diperbanyak.***

 

Editor: Arina Nihayati

Sumber: Kemkes

Tags

Terkini

Terpopuler