Dampak Sikap Orang Tua Terhadap Kecerdasan Anak: Tindakan Ini yang Bisa Menurunkan Potensi Intelektual

22 Desember 2023, 22:35 WIB
Dampak Sikap Orang Tua Terhadap Kecerdasan Anak: Tindakan Ini yang Bisa Menurunkan Potensi Intelektual /

SRAGEN UPDATE - Peran orang tua dalam perkembangan anak sangat penting, termasuk pengaruh mereka terhadap kecerdasan anak.

Meskipun kecerdasan dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan dan pengasuhan juga memegang peran krusial.

Sayangnya, beberapa sikap orang tua tanpa disadari dapat berdampak negatif pada potensi intelektual anak.

Berikut beberapa sikap yang dapat menurunkan kecerdasan anak:

Baca Juga: Berikut Fakta Menarik Celia Thomas Artis Muda dan Perjalanan Karirnya

1. Kurangnya Stimulasi Mental

Orang tua yang kurang memberikan stimulasi mental dapat menyebabkan kekurangan rangsangan kognitif pada anak.

Ini termasuk kurangnya bermain permainan edukatif, membaca bersama, atau memberikan tantangan intelektual.

2. Overparenting atau Helikopter Parenting

Terlalu banyak melibatkan diri dalam setiap aspek kehidupan anak, yang dikenal sebagai overparenting atau helikopter parenting, dapat menghambat perkembangan kemandirian dan inisiatif anak.

Anak-anak yang terbiasa diarahkan secara berlebihan mungkin mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sendiri.

Baca Juga: Apa Itu Program Kampus Merdeka? Ada Program Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri!

3. Menyalahkan atau Mengkritik Terus-Menerus

Sikap menyalahkan atau mengkritik terus-menerus dapat merendahkan kepercayaan diri anak.

Jika anak merasa terus-menerus dikecam, hal ini dapat menghambat keinginan mereka untuk belajar dan mengambil resiko intelektual.

4. Tidak Mendorong Keingintahuan

Orang tua yang tidak mendorong keingintahuan anak dapat menghambat pengembangan keterampilan kognitif.

Membiarkan anak bertanya, mengeksplorasi, dan mencari tahu dunia sekitarnya adalah kunci untuk merangsang kecerdasan.

5. Pola Pikir Tetap (Fixed Mindset)

Orang tua yang memiliki pola pikir tetap, yaitu keyakinan bahwa kecerdasan dan bakat bersifat tetap dan tidak dapat berkembang, dapat mempengaruhi anak untuk mengadopsi pola pikir serupa.

Hal ini dapat menghambat motivasi anak untuk belajar dan berkembang.

Baca Juga: Jadwal, Line Up, dan Nominasi di SBS Entertainment Awards 2023: Tayang pada 30 Desember 2023!

6. Ketidakseimbangan Antara Tuntutan dan Dukungan

Menetapkan harapan yang terlalu tinggi tanpa memberikan dukungan yang memadai dapat menciptakan tekanan yang berlebihan pada anak.

Ini dapat menghambat rasa percaya diri dan motivasi anak untuk mencoba hal baru.

7. Ketidaksetiaan pada Nilai Pendidikan

Orang tua yang kurang memberikan nilai pada pendidikan atau menunjukkan sikap yang negatif terhadap belajar dapat merusak motivasi anak untuk meraih prestasi akademis.

8. Kurangnya Keterlibatan dalam Pendidikan Anak

Kurangnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, seperti tidak membantu dengan tugas rumah atau tidak menghadiri pertemuan guru, dapat membuat anak merasa kurang didukung dan kurang termotivasi untuk belajar.

9. Pembatasan Pilihan dan Eksplorasi

Orang tua yang terlalu mengontrol dan membatasi pilihan anak dapat menghambat pengembangan kreativitas dan keberanian anak untuk mencoba hal baru.

10. Ketidakpedulian terhadap Kesejahteraan Emosional

Baca Juga: Prediksi Skor Atletico Madrid vs Sevilla 23 Desember 2023 Pukul 10 Malam

Kurangnya perhatian terhadap kesejahteraan emosional anak, seperti tidak mengakui atau mengabaikan perasaan mereka, dapat mengganggu fokus dan kecerdasan emosional anak.

Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa sikap dan perilaku mereka dapat memiliki dampak signifikan pada perkembangan kecerdasan anak.

Dengan menyadari potensi dampak negatif ini, orang tua dapat mengambil langkah-langkah untuk mempromosikan lingkungan yang mendukung perkembangan intelektual anak dengan memberikan stimulasi, dorongan positif, dan keseimbangan antara dukungan dan tantangan.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: portalsulut.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler