Kamu Perlu Tahu! Berikut Ini Adalah Penyebab dan Gejala Konstipasi, Simak Selengkapnya

26 April 2024, 22:23 WIB
Kamu Perlu Tahu! Berikut Ini Adalah Penyebab dan Gejala Konstipasi, Simak Selengkapnya /Foto : Freepik/

SRAGEN UPDATE - Konstipasi atau sembelit adalah kondisi di mana buang air besar (BAB) terjadi kurang dari tiga kali dalam satu minggu.

Walaupun konstipasi yang tidak menetap cukup sering terjadi, beberapa orang dapat mengalami konstipasi kronis atau berkepanjangan.

Hal tersebut menyebabkan mengejan yang berlebih saat buang air besar, serta beberapa tanda dan gejala lainnya.

Penanganan konstipasi kronis bergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Semetara itu, pada sebagian kasus, tidak ditemukan penyebab yang mendasari terjadinya konstipasi tersebut.

Baca Juga: Min Hee Jin Ungkap CEO HYBE Melarangnya Mempromosikan NewJeans karena LE SSERAFIM

Penyebab

Konstipasi paling sering terjadi apabila kotoran atau feses bergerak sangat lambat di saluran cerna atau tidak dapat dikeluarkan secara efektif dari rektum.

Hal tersebut menyebabkan feses menjadi keras dan kering dan pada kondisi kronis, beberapa kemungkinan penyebab sembelit adalah sebagai berikut.

- Sumbatan pada usus besar atau rektum

Terdapatnya sumbatan pada usus besar atau rektum dapat memperlambat atau menghentikan gerakan feses.

Penyebab terjadinya sumbatan dapat mencakup fisura (robekan) pada kulit anus, obstruksi usus, kanker usus besar, penyempitan pada usus besar, kanker lain pada abdomen yang mendesak usus, kanker rektum, dan sebagainya.

- Gangguan persarafan di sekitar usus besar dan rektum

Kelainan neurologis bisa memengaruhi persarafan yang menyebabkan kontraksi otot pada usus besar dan gerakan feses melalui usus.

Baca Juga: Target Arsenal Martin Zubimendi Mengaku Puas di Real Sociedad Meskipun Diserbu Tawaran Transfer

Hal tersebut dapat disebabkan oleh stroke, cedera saraf tulang belakang, dan beberapa kelainan neurologis lainnya.

- Gangguan pada otot yang terlibat dalam buang air besar

Gangguan pada otot dasar panggul yang berperan pada gerakan usus dapat menyebabkan konstipasi kronis.

Masalah ini dapat mencakup kesulitan relaksasi pada otot dasar panggul yang membantu proses buang air besar, kesulitan otot pelvis untuk mengoordinasikan relaksasi dan kontraksi otot, serta meningkatnya kelemahan otot dasar panggul.

- Kondisi yang memengaruhi hormon di dalam tubuh

Hormon diketahui dapat sangat membantu untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh.

Penyakit dan kondisi yang mengganggu keseimbangan hormon bisa sebabkan konstipasi, termasuk diabetes, hiperparatiroidisme, dan hipotiroidisme.

Beberapa faktor dikaitkan dengan peningkatan risiko konstipasi kronis adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Bae In Hyuk, Kim Ji Eun, Jung Gun Joo, dan Jaechan DKZ akan Berperan bersama di Check In Hanyang

- Usia yang lebih tua
- Jenis kelamin wanita
- Mengalami dehidrasi
- Mengonsumsi diet yang rendah serat
- Aktivitas fisik yang terbatas atau tidak sama sekali
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti sedatif, narkotika, dan sebagainya

Gejala

Tanda dan gejala sembelit kronis yang umum dikeluhkan antara lain adalah sebagai berikut:

- Frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu.
- Feses yang keras.
- Mengejan saat buang air besar.
- Merasa adanya hambatan di rektum yang mempersulit buang air besar.
- Merasa sulit atau nyeri saat buang air besar.
- Merasa tidak dapat mengosongkan kotoran dari rektum.
- Membutuhkan bantuan untuk mengosongkan rektum, seperti menggunakan tangan untuk menekan abdomen atau jari untuk mengeluarkan feses dari rektum.

Baca Juga: Pep Guardiola Sebut Liverpool Masih Jadi Ancaman Man CIty dalam Perebutan Gelar EPL

Konstipasi dapat dianggap kronis apabila seseorang mengalami dua atau lebih dari gejala di atas selama setidaknya tiga bulan terakhir.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Klikdoctor.com

Tags

Terkini

Terpopuler