Kenali, 3 Penyakit ini Mengancam Kesehatan Perempuan

- 9 Juni 2021, 08:33 WIB
Ilustrasi  perempuan, Beberapa penyakit mengintai perempuan
Ilustrasi perempuan, Beberapa penyakit mengintai perempuan /Pexels/Alexavier Rylee Cimafranca

SRAGEN UPDATE - Perempuan sebenarnya merupakan sosok yang tangguh meski kadang dianggap lemah dan butuh perlindungan lelaki. Salah satu kekuatan perempuan tercermin melalui kemampuan multitasking. Seorang ibu rumah tangga misalnya, dia bisa mencuci, mengurus anak, dan bahkan memasak pada waktu bersamaan.

Karena hal itu, ada sejumlah gangguan fisik yang riskan bagi perempuan jika tidak pandai menjaga kesehatannya sendiri. Setidaknya ada tiga gangguan yang menghantui perempuan sebagaimana dikutip dari situs The Strait Times, 3 Juni 2021.

  1. Penyakit jantung

Dibandingkan laki-laki, faktor risiko perempuan terkena penyakit jantung ternyata lebih tinggi menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Bahkan, penyakit ini menjadi penyebab kematian lebih banyak perempuan Singapura dibanding kanker payudara

Terlebih, gejala penyakit jantung pada perempuan cenderung sulit dideteksi. Beberapa indikasi yang bisa dijadikan patokan seperti merasa lelah tanpa alasan, nyeri perut bagian atas, mual, dan pusing.

Baca Juga: Pelaku Investasi Bodong Lucky Star Ditangkap, raup 15,6 M untuk Liburan dan Beli Rumah

Ahli jantung di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena di Singapura, Dr Chan Wan Xian, mengungkapkan bahwa usia rentan risiko serangan jantung bagi perempuan rata-rata 10 tahun lebih lama daripada laki-laki. Umumnya, disebabkan oleh kadar eksterogen yang menurun akibat monopause. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan menyerang perempuan muda.

  1. Potensi infertilisasi di usia akhir 30-an

Bagi perempuan, usia merupakan salah satu faktor penentu kesuburan, yang mana akan berangsur menurun seiring bertambahnya umur. Diperkirakan penurunan tersebut terjadi sebanyak 20 persen setiap bulannya.

Beberapa gangguan yang biasanya dialami oleh perempuan saat memprogram kehamilan pada usia 30-an, yaitu nyeri ketika haid (dismenorea), jarang haid (oligomenorea), dan tidak mengalami haid (amenorea).

Baca Juga: Waspada! Inilah tanda Whatsaap dibajak orang

Halaman:

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x