Pihaknya akan mencoba untuk membantu mencari pabrikan yang bisa menjadi mitra untuk menyuplai baterai penyimpan energi listrik sehingga harga sepeda listrik NTB bisa lebih murah lagi.
Hal ini dilakukan agar nantinya saat sudah diproduksi, produk yang ramah lingkungan ini dapat di menjangkau seluruh lapisan masyarakat. "
Harga masih tinggi, nanti kami pelajari biar harga lebih rendah. Kami evaluasi, kira-kira kerja sama seperti apa dengan pabrikan agar baterai bisa lebih murah lagi," ujarnya.
Baca Juga: Teknologi Komunikasi Menjadi Solusi Untuk Tetap Menyambung Tali Silaturahmi Saat Dilarang Mudik
Gede Sukarma Jaya, penemu teknologi sepeda listrik Le-Bui, menyebutkan harga sepeda listrik hasil karyanya berkisar antara Rp20 hingga Rp60 juta per unit tergantung kapasitas baterainya.
Menurut dia, komponen yang paling mahal adalah dinamo motor dan baterai. Komponen kelistrikan tersebut menyumbang 40 persen dari harga sepeda listrik buatannya.
"Baterai yang dipakai adalah produk impor karena Indonesia belum punya pabrik baterai penyimpan energi listrik," katanya.***