Mau Wisata Religi di Jakarta? Ini Tiga Destinasi Wisata Religi dan Ziarah di Daerah Jakarta Selatan

- 4 Juli 2021, 17:50 WIB
Foto Masjid Perahu di Jakarta Selatan
Foto Masjid Perahu di Jakarta Selatan /


SRAGEN UPDATE - Anda hobi traveling ke situs-situs bersejarah, religi, atau ziarah ke makam para wali? Mungkin tiga tempat ini bisa menjadi rekomendasi Anda.

Ketika Anda traveling ke Jakarta Selatan, sepertinya kurang lengkap kalau belum mengunjungi tempat-tempat di bawah ini yang begitu menakjubkan.

Satu, Masjid al-Munada Darussalam Baiturrahman (Masjid Perahu)

Pembangunan masjid ini terinspirasi dari kisah Nabi Nuh AS yang bisa membangun bahtera atau kapal besar untuk menyelamatkan dirinya beserta kaumnya dari musibah.

Baca Juga: Destinasi Wisata Dan Ekonomi Tutup Sementara, Sandiaga Uno Dukung PPKM Darurat

Masjid ini diberi nama Masjid Agung al-Munada Darussalam Baiturrahman yang dibangun pada tahun 1962 oleh KH Abdurrahman Massud dan berlokasi di Jl. Casablanca, Rt 03/RW 05, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Jakarta Selatan.

Selain keunikan bangunan yang terbentuk dari kapal, di dalam masjid ini juga terdapat ruangan berisi al-Quran dengan sampul kayu berukuran 2x1 meter dengan ketebalan 30 sentimeter yang dikelilingi oleh 16 batu giok.

Tempat imam di masjid ini juga sangat unik, yaitu ukiran kaligrafi dari kayu jati asli dan terdapat emas 99 yang melambangkan asmaul husna, jika ditotal beratnya 3 kilogram.

Dua, Masjid Agung Al-Azhar

Masjid ini dulunya yang terbesar di Jakarta sebelum Masjid Istiqlal pada tahun 1978. Masjid al-Azhar dibangun pada tahun 1953 dan diberi nama oleh imam besar al-Azhar di Mesir yang berkunjung pada tahun 1960.

Baca Juga: Drs. Chusmeru, Pengamat Pariwisata UNSOED Mengingatkan Pentingnya Program Tiga Sehat Di Objek Wisata

Sekarang masjid ini menjadi kompleks pusat lembaga pendidikan yang termasuk pesantren, universitas, dan lembaga pendidikan lainnya.

Lokasinya terletak pada Jalan Sisingamangaraja, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ketiga, Makam Habib Kuncung.

Habib Kuncung memiliki nama asli, Habib Ahmad bin Alwi bin Hasan bin Abdullah Al-Haddad Qurfha. Lahir di Qurfha, Hadramaut, Tarim, Yaman, pada tanggal 26 Syaban 1254 M atau 14 November 1838.

Sejak kecil Habib Kuncung berdagang ke Asia Tenggara. Lalu kenapa Habib Ahmad menjadi Habib Kuncung? Karena Habib Ahmad kerap memakai kopiah bangsawan Bugis yang berbentuk kerucut atau kuncung (mengecil ke atas).

Baca Juga: Daya Tarik Eks Pemukiman Transmigrasi Belantara Jadi 12 Hektar Desa Wisata Edukasi Mangrove 

Kopiah tersebut didapatkan oleh Habib Kuncung dari Kerajaan Bugis yang menganggap bahwa Habib Kuncung memiliki karomah terbesar di kalangan bangsawan Bugis masa itu.

Makam Habib Kuncung terletak pada samping masjid dikawasan Kalibata. Habib Kuncung wafat pada usia 93 tahun, tanggal 29 Syaban 1345 H (1922 H).***

Sumber:
Jakarta tourism.go.id

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: Jakarta tourism.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah