Ini Kata Psikolog Terkait Fenomena PPKM Darurat hingga Panic Buying yang Timbulkan Kecemasan

- 6 Juli 2021, 18:15 WIB

SRAGEN UPDATE - Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari satu tahun mau tak mau mulai menyebabkan timbulnya kecemasan dalam diri.

Hal itu semakin diperparah dengan berbagai aturan yang seakan membatasi setiap orang untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya.

Tak sampai di situ, fenomena panic buying yang terjadi beberapa waktu lalu juga sukses menyebabkan sejumlah orang semakin cemas dan khawatir dengan keadaan saat ini.

Terkait hal tersebut, Psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia Mega Tala Harimukthi menyatakan bahwa banyak orang sehat yang terserang mentalnya akibat berbagai kecemasan-kecemasan yang timbul dalam dirinya.

Baca Juga: 5 Panic Buying Ironis Sejak Perang Dunia, Covid-19 Bukan Perdana

Hal itu pun membuat mereka semakin takut dengan Covid-19 dan akhirnya sangat mudah menilai dirinya terkena gejala Covid.

Misalnya saja, saat mengalami sakit kepala. Tak jarang orang langsung menghubungkan dengan gejala Covid padahal bisa saja itu hanya akibat dari kebiasaan begadang.

Bentuk kecemasan seperti itu pun akan membuat sistem imun tubuh menurun. Akibatnya, ia pun akhirnya benar-benar terkena Covid-19.

"Di kondisi second wave ini bukan hanya sakit fisik, tetapi sakit mental bertambah. Sakit mental ini yang jelas psikosomatis, kecemasan meningkat. Misal, karena begadang misal karena bekerja terus pegal, dia langsung asosiasikan itu dengan gejala Covid-19, yang akhirnya membuat imunnya drop dan jadi sakit beneran," kata Psikolog Tala, Selasa 6 Juli 2021.

Baca Juga: 3 Cara Ampuh Selow Santuy Tanpa Panic Buying

Halaman:

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah