8 Tanda Burnout Tidak Umum, Mudah Lelah, Malas, dan Tidak Semangat Bisa Jadi Karena Ini

- 16 Maret 2022, 16:23 WIB
8 tanda burnout ini tidak diketahui, tetapi inilah yang terjadi
8 tanda burnout ini tidak diketahui, tetapi inilah yang terjadi /pexels/Natalia vaitkevich

SRAGEN UPDATE – Burnout sebetulnya salah satu hal yang kerap menyerang milenial, di era yang semuanya serba cepat dan serba banyak ini.

Burnout adalah fase kelelahan yang terkadang sulit untuk dipahami dan justru disalahpahami, karena efeknya adalah mudah lelah dan tidak semangat.

Orang yang sedang di fase burnout sering berpikir diri mereka hanyalah malas, anggapan negatif terhadap diri sendiri bisa menyebabkan perilaku cenderung ke arah tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Atasi Anxiety Dalam Islam, Referensi Ayat Al-Quran dan Hadits Agar Hati Lebih Lega

WHO menyebut bahwa burnout mengacu pada stres yang berkaitan dengan pekerjaan, meski begitu banyak definisi terhadap hal ini.

Berikut adalah 8 tanda burnout yang kurang umum.

1. Pesimisme yang terlalu banyak

Seseorang yang mengalami burnout biasanya memiliki pandangan yang kritis dan pesimistis, tidak hanya apa pun, tetapi juga pada dunia sekitar mereka.

Pada kasus yang ekstrem seseorang bisa mempertanyakan apakah hidupnya layak untuk dijalani, menurut Universitas Midwestern.

2. Sulit tidur

Orang cenderung kurang nyenyak tidurnya ketika sedang burnout, begitulah kata Anthony Wheeler, PhD. Profesor manajemen dan dekan sekolah administrasi di Universitas Widener.

Baca Juga: Bacaan Doa dan Zikir Untuk Menghilangkan Gelisah Berlebihan, Cemas atau Anxiety dari Ustadz Adi Hidayat

Kegelisahan dan insomnia adalah dua masalah terkait tidur yang ada hubungannya dengan burnout atau kelelahan.

3. Sakit perut atau sakit kepala

Penelitian yang melibatkan pekerja sosial dilaporkan mengalami burnout sekitar 9 persen mengalami sakit kepala sedangkan 10 persen mengalami masalah pencernaan.

Sakit kepala terkait burnout kemungkinan merupakan akibat dari stres psikologis, dan masalah perut seperti nyeri, kembung, dan mual cenderung karena stres.

4. Menurunkan imunitas

Stres dapat memicu respons peradangan tubuh dan peradangan kronis dapat membahayakan sistem kekebalan serta merusak jaringan dalam tubuh.

Hal tersebut dinyatakan dalam artikel yang diterbitkan pada Oktober 2015 di Current Opinion in Psychology.

Baca Juga: Tom Holland Lelah Berbohong Tentang Spiderman: No Way Home Demi Melindungi Rahasia

Dengan melemahnya sistem kekebalan, akan ada kecenderungan mengalami pilek dan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.

5. Berat badan

Orang yang yang mengalami burnout dapat menambah berat badan, kombinasi dari beberapa hal atau respons biologis tubuh.

Ditambah berkurangnya waktu tidur, depresi, dan kebiasan makan yang bisa jadi berubah, semua faktor berkontribusi dalam penambahan berat badan.

Perubahan biologis yang dimaksud adalah hormon stres kortisol, stres kronis yang melibatkan hormon ini dikaitkan dengan lingkar pinggang yang lebih besar dan kelebihan berat badan.

6. Isolasi

Orang yang burnout dapat merasa tidak satu pun yang mereka lakukan dihargai atau membuat kemajuan tertentu, akibatnya mereka justru mengisolasi diri dari orang lain.

Baca Juga: Tips Finansial, Kebiasaan-kebiasaan Hebat Dalam Menghemat Uang untuk Milenial

Hingga hubungan dengan orang lain akan menurun dan membuat seseorang jadi lebih sulit keluar dari burnout karena stres bertambah.

Kontak sosial dapat menghilangkan stres dan merupakan salah satu cara yang disarankan untuk membantu seseorang merasa lebih baik.

7. Nyeri otot

Sakit dan nyeri juga bisa menjadi tanda fisik burnout, saat stres otot secara otomatis menegang dalam upaya menjaga tubuh dari rasa sakit dan cedera.

Biasanya ketegangan otot ini mereda saat stres berlalu, tetapi stres kronis menyebabkan tubuh tetap dalam keadaan stres dan menahan ketegangan tersebut.

Tempat khas tubuh dalam menahan ketegangan ada di kepala, bahu, leher, dan punggung.

8. Mengatasi stres dengan makanan, obat, atau alkohol

Baca Juga: Tips Mengatur Keuangan Ala Raditya Dika Untuk Generasi Milenial, Ada Kaitannya Dengan Minimalisme

Dalam beberapa kasus penderita burnout mengobati sendiri diri mereka, beberapa beralih pada junk food karena memberi kepuasan instan.

Ada juga yang beralih pada alkohol atau obat-obatan, sebagaimana studi yang diterbitkan tahun 2016 di Academic Medicine.

Seorang mahasiswa kedokteran yang mengalami burnout cenderung menyalahgunakan atau bergantung pada alkohol.

Jika mengalami 8 gejala burnout di atas kamu memerlukan bantuan profesional, seluruh artikel ini berasal dari penelitian yang diterbitkan di Everyday Health pada 2021.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: Everyday Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah