13 Quote Sujiwo Tejo tentang Takdir, Tuhan, Agama, Sejarah, Sosial, dan Kehidupan: Cocok untuk Renungan

- 8 Juni 2022, 14:18 WIB
13 Quote Sujiwo Tejo tentang Takdir, Tuhan, Agama, Sejarah, Sosial, dan Kehidupan: Cocok untuk Renungan
13 Quote Sujiwo Tejo tentang Takdir, Tuhan, Agama, Sejarah, Sosial, dan Kehidupan: Cocok untuk Renungan /Cilacap Update

SRAGEN UPDATE - Sujiwo Tejo adalah seorang seniman dan dikenal multitalenta. Banyak karya yang telah ditelurkannya, seperti lukisan, buku, instrumen, lagu, cerita dalang, hingga produk sarung dan kaus.

Seniman asal Jember, Jawa Timur yang juga dikenal dengan nama julukan Mbah Tejo ini sering wira-wiri di televisi, dan biasanya menjadi pembicara rutin dalam acara perdebatan yang ditayangkan pada salah satu stasiun televisi nasional.

Dari karya-karyanya, banyak quote yang diciptakan Sujiwo Tejo. Seperti dalam artikel ini yang berbicara tentang takdir, Tuhan, agama, sejarah, sosial, dan segala aspek kehidupan yang cocok dijadikan renungan.

Baca Juga: Jennie Blackpink Ungkap Rutinitas Perawatan Diri dan Kebiasaan di Rumah: Aku Hanya Manusia

Berikut tiga belas quote Sujiwo Tejo tenang takdir, Tuhan, agama, sejara, sosial dan kehidupan yang SragenUpdate.comrangkum dari buku-buku, nyanyian, dan karya yang diciptakannya:

1. Semua sekadar menjalani takdir. Ada tang ditakdirkan pasrah. Ada yang ditakdirkan berusaha. Ada yang ditakdirkan untuk tidak percaya bahwa semua sekadar menjalani takdir belaka.

2. Tangga menuju langit adalah kepalamu, maka letakkan kakimu di atas kepalamu. Untuk mencapai Tuhan, injak-injaklah pikiran dan kesombkngan rasionalmu.

3. Bagi saya orang yang lulus kuliah adalah orang yang meneruskan sejarah. Tapi orang D.O adalah orang yang menjebol sejarah.

4. Wong takon wosing dur angkoro, Antarane riki aku iki- Titi Kolo Mongso

(Sampai kapan angkara murka ini mereda. Redanya angkara murka di antara kau dan aku, kita, kami).

Baca Juga: Punya Tanaman Red Borju? Inilah 5 Cara Menangani Aglonema Bermasalah Cocok Bagi Pemula

5. Proses sama pentingnya dibanding hasil. Hasilnya nihil tak apa. Yang penting sebuah proses telah dicanangkan dan dilaksanakan.

6. 'Ngawur Karena Benar’ adalah jurus terakhir kita setelah mentok pada jurus-jurus lain yang konon sistematis, santun dan berbudi pekerti. Setelah kita endus bahwa di balik kedok tertata, sopan dan bertatakrama itu ternyata adalah kepalsuan, ketika itulah ngawurisme bermula.

7. Agama bukanlah paguyuban tempat berkumpul-kumpul membentuk jamaah eksklusif, apalagi melakukan pameran ritual untuk menyombongkan diri.

8. Mengingat Tuhan adalah kembali kepada kesejatian diri, di mana Tuhan terasa begitu dekat. Semakin dekat manusia kepada Tuhan, semakin termanifestasi pula sifat-sifat kebaikan dan kesempurnaan Tuhan pada dirinya.

Baca Juga: All Of Us Are Dead Season 2 : 3 Alasan Senbie Akan Berpihak dengan Zombie Baru

9. Seseorang yang sebatas percaya adanya Tuhan meragukan apakah hari esoknya ia masih bisa makan. Tapi, seseorang yang pasrah dan percaya kepada Tuhan, tidak pernah meragukan akan perhatian Tuhan kepadanya.

10. Sahabatku mengingatkan dalam pepatah Batas, bahwa hidup itu melawan arus. Hanya sampah dan ikan mati yang ikut arus. Mungkin lebih tepatnya bukan melawan arus, tapi ngeli nangis ora keli, menghanyut tapi tidak terhanyut.

11. Korupsi itu lebih keji dari menginjak kitab suci. Menginjak Kitab Suci itu menghina wujud kitab suci. Tapi korupsi menghina esensi dari Kitab Suci. Sadis!

12. Karena bukankah kita sendiri telah yakin bahwa Tuhan tak bisa diibaratkan dengan apa pun, tak bisa dipikiran, diandaikan, dll.

Baca Juga: 16 Quote Sujiwo Tejo tentang Cinta, Kekasih, Perempuan, dan Kerinduan: Kalimat yang Begitu Romantis dan Dalam

13. Adalah kesombongan semata bila mencintai tanpa menyadari kehadiran Tuhan.

Demikian empat belas quote Sujiwo Tejo yang juga dikenal sebagai seorang dalang.

Apakah sudah mendapatkan ilham karena telah melakukan perenungan atas quote-quote-nya?***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x