Nyatanya belum tentu. Bisa saja ketika seorang mahasiswa kupu-kupu pulang ke rumah, ia harus membantu ibunya bekerja berjualan kue.
Atau bisa saja ia harus bekerja part-time di sebuah coffee shop guna memenuhi kebutuhan adik-adiknya. Atau kemungkinan lainnya yang kita tidak tahu.
Kita ambil contoh, Alvi Syahrin, seorang penulis beberapa buku best seller.
Baca Juga: Pelecehan Seksual di UNRI Saat Bimbingan Skripsi, Korps Mahasiswa Garda Terdepan Lindungi Korban
Saat menjadi mahasiswa, ia merupakan mahasiswa kuliah pulang-kuliah pulang.
Namun, sesampainya di kontrakan, ia tidak bermalas-malasan, ia tekun mengikuti kelas-kelas kepenulisan yang ia temui di internet.
Penulis buku ‘Jika Kita Tak Pernah Jadi Apa-apa’ itu terus menulis, meminta komentar dari temannya terhadap hasil tulisannya, kemudian mengirimkan ke koran maupun penerbit.
Baca Juga: Cara Belajar Efektif ala Jerome Polin, Mahasiswa Jepang asal Indonesia
Hasilnya, sekarang Alvi Syahrin menjadi penulis terkenal dengan ratusan ribu followers di instagram.
Jadi, belum tentu menjadi mahasiswa kura-kura lebih baik dari mahasiswa kupu-kupu.