Network
SRAGEN UPDATE – Orang tua sering tanpa sadar berteriak ketika menegur atau mendisiplinkan anak mereka.
Sayangnya, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa teriakan orang tua memiliki efek jangka panjang yang memengaruhi pertumbuhan anak.
Dirangkum dari Healthline, berikut SragenUpdate.com rangkumkan lima efek jangka panjang bagi anak yang sering mendapat teriakan orang tua:
Baca Juga: Tampilan Pertama Studio Ghibli, Taman Hiburan Baru di Jepang
1. Mengubah cara kembang otak anak
Teriakan dan teknik parenting keras lainnya berpengaruh pada perkembangan otak anak.
Sebuah penelitian membuktikan adanya perbedaan fisik mencolok di bagian otak anak yang memperoleh kekerasan verbal orang tua sejak kecil dibanding anak-anak yang tidak.
Pemindaian MRI menunjukkan perbedaan tersebut terletak di bagian otak yang memproses suara dan bahasa pada anak.
2. Membuat perilaku anak jadi lebih buruk
Jika orang tua berpikir bahwa dengan meneriaki anak mampu mengubah perilaku mereka jadi lebih baik, hal itu adalah sebuah kesalahan.
Berteriak justru membuat anak akan mengulang kesalahan yang sama di kemudian hari, dengan intensitas yang lebih besar.
Jika hal itu terjadi, orang tua akan meneriaki anak mereka lagi, dan siklus tersebut tidak akan menemukan titik akhir.
3. Dapat menyebabkan depresi pada anak
Peneliti menemukan gejala depresi pada penelitian yang melibatkan anak usia 13 tahun yang sering dimarahi.
Teriakan atau kekerasan verbal dari orang tua dapat membuat anak merasa takut dan sakit hati, berujung pada gangguan psikologis yang mungkin akan terbawa hingga dewasa.
4. Berdampak pada kesehatan fisik anak
Sering tak disadari, kekerasan verbal yang dialami anak mampu memicu timbulnya stress dan masalah kesehatan fisik tertentu sebagai dampak jangka panjang.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Lagu The Smiths Pengantar Tidur Selain 'There Is A Light That Never Goes Out'
5. Memungkinkan munculnya penyakit kronis
Sebuah studi menemukan adanya hubungan antara pengalaman masa kecil yang negatif dengan timbulnya penyakit kronis seperti masalah punggung, leher, sakit kepala, dan nyeri kronis lainnya.
Belum terlambat untuk memperbaiki pola asuh Anda terhadap anak, terutama untuk usia yang masih dalam tahap perkembangan.
Sebagai manusia biasa, ada kalanya orang tua merasa frustasi dengan kelakukan anak, dan itu adalah hal yang wajar.
Yang penting adalah bagaimana orang tua mengekspresikan rasa frustasi tersebut agar tidak mengganggu perkembangan kepribadian anak.***
