SRAGEN UPDATE - Ketika berbicara tentang makanan di seluruh dunia, nasi adalah salah satu bahan pokok yang berasal dari tanaman padi dan menjadi makanan pokok terutama di Asia.
Namun, ketika kita melihat ke masyarakat luar negeri, seringkali kita menemukan bahwa kebiasaan makan mereka berbeda, dan nasi tidak selalu menjadi bagian utama dari menu mereka.
Mengapa hal ini terjadi? Mari kita telaah beberapa alasan yang mungkin.
Berikut alasan mengapa orang luar negeri tidak terbiasa memakan nasi:
Baca Juga: Spoiler Episode Akhir Love Song for Illusion: Puncak Cinta Segitiga Sajo Hyun, Yeon Wol, dan Ak Hee
1. Budaya dan kebiasaan makan
Banyak budaya di luar Asia memiliki tradisi makan yang berbeda.
Di negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Eropa, roti, kentang, atau pasta seringkali menjadi sumber karbohidrat utama, bukan nasi.
Kebiasaan makan ini telah tertanam dalam budaya mereka selama berabad-abad.
2. Ketersediaan dan aksesibilitas makanan
Di beberapa negara, ketersediaan bahan makanan tertentu dapat mempengaruhi kebiasaan makan.
Misalnya, di negara-negara Eropa Utara, gandum lebih mudah ditemukan daripada beras, sehingga roti menjadi pilihan utama sebagai sumber karbohidrat.
3. Preferensi rasa
Setiap orang memiliki preferensi rasa yang berbeda.
Beberapa orang mungkin tidak terbiasa dengan rasa nasi atau mungkin lebih menyukai tekstur atau rasa dari karbohidrat lain seperti roti atau kentang.
Baca Juga: Spoiler Episode 2 Wedding Impossible: Hubungan Lee Ji Han dan Na Ah Jung semakin Terjalin
4. Kebiasaan sejak kecil
Kebiasaan makan seringkali terbentuk sejak masa kanak-kanak.
Jika seseorang dibesarkan dalam lingkungan di mana nasi bukanlah bagian utama dari menu sehari-hari, kemungkinan besar mereka akan terus mempertahankan kebiasaan tersebut sepanjang hidup mereka.
5. Diet dan kesehatan
Beberapa orang mungkin memiliki alasan kesehatan untuk menghindari nasi atau karbohidrat tertentu dalam diet mereka, seperti diet rendah karbohidrat atau diet keto.
6. Pengaruh globalisasi dan multikulturalisme
Dengan semakin terbukanya dunia dan pertukaran budaya yang semakin intens, banyak orang yang mengadopsi kebiasaan makan dari budaya lain.
Namun, adaptasi ini tidak selalu mencakup penggunaan nasi sebagai bahan makanan utama.
7. Perbedaan perspektif budaya
Pandangan terhadap makanan juga dapat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya dan agama.
Beberapa orang mungkin menganggap nasi sebagai makanan yang kurang sehat atau kurang memuaskan dibandingkan dengan makanan lain yang mereka konsumsi.
Dengan begitu banyak faktor yang mempengaruhi kebiasaan makan seseorang, tidak mengherankan jika orang-orang dari luar negeri seringkali tidak memakan nasi sebagai bagian utama dari diet mereka.***