SRAGEN UPDATE – Afghanistan berhasil membuat geger dunia setelah istana kepresidenan di Kabul berhasil diduduki Taliban setelah 20 tahun lamanya.
Artikel ini dilansir dari Aljazeera yang meliput konferensi pers dari Joe Biden selaku presiden Amerika Serikat menanggapi peristiwa yang terjadi di Afghanistan.
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani dikabarkan melarikan diri meninggalkan Afghanistan dan hingga kini keberadaannya masih dipertanyakan. AS juga menarik mundur tentaranya dari tanah Afghanistan tersebut.
Joe Biden mengungkapkan akan merespon terkait situasi berlangsung di Afghanistan, perkembangan yang telah terjadi dalam minggu lalu.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja PT Nindya (Persero) Karya Lulusan D3 jurusan Akuntansi, Manajemen, Keuangan
Biden juga mencoba menarasikan langkah-langkah yang AS ambil untuk mengatasi kejadian yang dengan cepat berkembang secara pesat.
Tim keamanan nasional AS telah memantau situasi di tanah Afghanistan dan bergerak cepat untuk melaksanakan rencana kami.
“AS hampir 20 tahun berada di Afghanistan dengan tujuan yang jelas, yaitu menangkap mereka yang menyerang AS pada tanggal 11 september 2001,” tegas Joe Biden.
Selain itu memastikan Al Qaeda tidak bisa menggunakan Afghanistan sebagai dasar untuk menyerang AS lagi.
Biden melanjutkan bahwa saat ia mewarisi kesepakatan bahwa presiden Trump bernegosiasi dengan Taliban bahwa perjanjian pasukan AS akan keluar dari Afghanistan pada 1 Mei 2021. Hanya sedikit lebih dari tiga bulan setelah Biden mengambil kekuatan kantor AS.
“Pilihan saya harus sebagai Presiden untuk mengikuti perjanjian itu atau siap untuk kembali melawan Taliban di tengah musim pertempuran akan ada gencatan senjata,” ujar Joe Biden.
Dilansir dari berita internasional, nama mereka berarti ‘siswa’. Taliban, mereka menyebut diri mereka.
Baca Juga: Apa Yang Akan Dilakukan Taliban Selanjutnya Hingga Kepanikan di Afghanistan, Gelombang Pengungsi?
Seperempat abad kemudian, setelah menguraikan koalisi militer internasional dalam perang yang menewaskan puluhan ribu nyawa, Taliban kini menguasai Afghanistan lagi.
Apa yang mereka lakukan ketika mereka pertama kali mengambil alih kendali-dan apa rencana mereka untuk saat ini.***