Pelaku Pembunuhan Shinzo Abe Mengaku Dendam Karena Hal Ini, Berikut Fakta Mengenai Sosoknya

11 Juli 2022, 13:03 WIB
Pelaku Pembunuhan Shinzo Abe Mengaku Dendam Karena Hal Ini, Berikut Fakta Mengenai Sosoknya /Reuters/Yomiuri Shimbun/via REUTERS

 

SRAGEN UPDATE – Shinzo Abe, mantan PM Jepang dinyatakan meninggal dunia saat melakukan kampanye untuk pemilihan parlemen.

Shinzo Abe ditembak oleh seorang pria dengan senjata buatan sendiri saat dia tengah berpidato.

Dilansir SragenUpdate.com dari Antara, pelaku penembakan Shinzo Abe tersebut bernama Tetsuya Yamagami, seorang pria berusia 41 tahun.

Baca Juga: Menlu Rusia Tinggalkan Ruangan Saat Pertemuan G20, Wakil Uni Eropa: Dia Tak Menghormati

Berdasarkan keterangan polisi setempat, Yamagami yakin bahwa mantan PM Jepang itu mendukung kelompok keagamaan yang sampai merugikan keuangan ibunya.

Pria itu menyebutkan bahwa ibunya mulai bangkrut akibat memberikan sumbangan pada kelompok tersebut.

Hal itu dilaporkan oleh surat kabar Yomiuri dan beberapa media lainnya.

Baca Juga: Boris Johnson Mengundurkan Diri Sebagai PM Inggris, Politisi Rusia: Kami Juga Tak Menyukainya

“Ibuku tersedot ke dalam sebuah kelompok keagamaan dan aku benci itu,” katanya saat mengaku pada polisi, dikutip SragenUpdate.com dari laman ANTARANews pada Senin, 11 Juli 2022.

Begitu dimintai konfirmasi oleh media Jepang terkait motif dan persiapan yang dilakukan pelaku, Kepolisian Nara menolak memberikan komentar.

Namun, menurut pernyataan kepolisian pada Sabtu, 9 Juli 2022, Yamagami sudah berbulan-bulan menyiapkan serangan menggunakan senapan yang dirakit sendiri.

Baca Juga: Tersangka Penembakan Parade 4 Juli di Chicago Sempat Akui Akan dengan Serius Melakukan Serangan Kedua

Bahan-bahan untuk senapan rakitan tersebut dibeli Yamagami melalui online.

Dia bahkan sempat menghadiri sederet acara kampanye yang sebelumnya dihadiri Abe sembari merancang serangan.

Menurut media, dia juga mendatangi acara Abe yang berlangsung sehari sebelum penembakan.

Baca Juga: 3 Kejadian yang Hampir Memusnahkan Dunia dari Badai Matahari hingga Flu Spanyol: Sebabkan Ribuan Jiwa Mati

Yamagami mempertimbangkan untuk menggunakan bom dalam pelaksanaan aksinya sebelum memutuskan untuk menggunakan senjata api.

Hal itu disampaikan stasiun penyiaran publik NHK.

Yamagami langsung ditangkap polisi di lokasi kejadian usai mengudarakan tembakan sebanyak dua kali.

Adapun, berikut beberapa fakta mengenai pelaku.

Sosok penyendiri

Selain pengangguran, Yamagami dikatakan sebagai orang yang tidak acuh saat diajak berkomunikasi.

Dia menempati rumah susun, tepatnya berada di lantai 8, di mana lantai paling bawah dipenuhi dengan sejumlah bar.

Perempuan 69 tahun yang merupakan salah satu tetangganya mengaku sempat melihat Yamagami tiga hari sebelum terjadi penembakan.

“Saya menyapa apa kabar, tapi dia tidak menjawab. Dia hanya melihat ke lantai dan tidak memakai masker. Dia kelihatan gugup,” ujarnya kepada tim Reuters.

“Saya seakan-akan tidak kelihatan olehnya. Dia terlihat seperti ada yang mengganggu pikirannya,” tuturnya kemudian.

Sempat bertugas di Pasukan Bela Diri Jepang Maritim

Berdasarkan juru bicara angkatan laut di Jepang, Yamagami pernah bertugas di Pasukan Bela Diri Jepang Maritim dari tahun 2002—2005.

Begitu dimintai konfirmasi oleh media mengenai apakah benar orang yang dimaksud adalah tersangka pembunuh Shinzo Abe, juru bicara menolak menjawabnya.

Namun dia menambahkan bahwa Yamagami ditugaskan di bagian artileri kapal perang saat bergabung dengan unit pelatihan di Sasebo, pangkalan AL di wilayah barat daya.

Kemudian ditugaskan di kapal pelatihan Hiroshima.

“Selama masa bertugas, para anggota Pasukan Bela Diri Jepang berlatih dengan menggunakan peluru tajam satu kali setahun.

Mereka juga membongkar serta merawat senjata api,” kata perwira tinggi AL pada tim Reuters.

“Tapi karena mereka mengikuti perintah ketika mereka melakukannya, sulit dipercaya bahwa mereka memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat senjata api,” ujarnya kemudian.

Dilaporkan surat kabar Mainichi, Yamagami juga sempat bekerja sebagai pengangkut benda berat di pabrik di Kyoto pada akhir 2020 usai keluar dari AL.

Yamagami diketahui keluar pada pertengahan April usai memberi tahu atasannya.***

Editor: Medina Sylvia Riyanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler