Banjir di Seoul Korea Selatan Tewaskan 7 Orang, Berikut Kondisi Langka Akibat Curah Hujan Lebat

10 Agustus 2022, 11:14 WIB
Banjir Di Seoul Korea Selatan Tewaskan 7 Orang, Berikut Kondisi Langka Akibat Curah Hujan Lebat /

SRAGEN UPDATE – Seoul Korea Selatan mengalami musibah akibat banjir yang melanda, dan sedikitnya ada 7 orang tewas dan 6 orang hilang karena hal tersebut.

Banjir di Seoul Korea Selatan ini disebut sebagai salah satu peristiwa langka, dimana diketahui curah hujan berada pada kondisi terberat dalam 80 tahun terakhir.

Curah hujan yang berat dalam beberapa waktu di Seoul Korea Selatan ini terjadi pada tanggal 8 Agustus 2022.

Di mana selain korban jiwa, kerugian material juga mengikuti karena banyaknya rumah hingga gedung maupun fasilitas umum pun terendam banjir.

Baca Juga: Motif Ferdy Sambo Jadi sorotan, Mahfud MD: Hanya Boleh Didengar Oleh Orang Dewasa

Listrik di sekitar ibukota tidak luput dari pengaruh musibah banjir tersebut, bahkan tanah longsor juga menjadi salah satu hal yang mengkhawatirkan.

Bagaimana kondisi Seoul Korea Selatan saat musibah banjir terjadi? Berikut beberapa penjelasan mengenai situasi dan kronologinya.

  1.       Situasi curah hujan

Berdasarkan keterangan pihak Administrasi Meteorologi Korea (KMA), dimulai dari bagian selatan Seoul Korea Selatan terendam air lebih dari 100mm (3,9 inci) pada Senin malam waktu setempat (8 Agustus 2022).

Kemudian hujan juga turun di beberapa bagian kota Seoul Korea Selatan lainnya yang mencapai 141,5mm (5,7 inci) per jamnya.

Salah satu media, yaitu kantor berita Yonhap mengatakan bahwa peristiwa di kota Seoul Korea Selatan ini merupakan curah hujan yang terberat dalam 80 tahun.

Baca Juga: Ternyata introvert juga berperilaku konyol, inilah 3 hal konyol yang dilakukan introvert

  1.       Korban jiwa

Musibah banjir di Korea Selatan ini tak luput dari adanya korban jiwa, ada yang hilang bahkan meninggal dunia.

Sedikitnya ada 7 orang yang dinyatakan tewas, yaitu terdiri dari 5 orang di kota Seoul dan 2 orang berada di dekat provinsi Gyeonggi pada Selasa pagi (9 Agustus 2022).

Lebih lanjut, Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat Korea Selatan juga menerangkan identitas korban tersebut.

Diantaranya, 3 dari korban tewas tersebut adalah orang-orang yang tinggal di banjiha (basemen sempit seperti yang digambarkan dalam film Parasite).

Kantor berita Yonhap menginformasikan bahwa 3 orang korban tersebut merupakan remaja, yang sebelumnya sempat dilaporkan keluarganya bahwa mereka terjebak di rumah bawah tanah sebelum ditemukan tewas.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kamu Cepat Tua Lho, Apa Saja?

Korban jiwa keempat dilaporkan tewas di Seoul, dimana kondisinya yaitu terjebak di gedung yang sedang terendam banjir.

Lalu sisa korban jiwa di Seoul atau yang kelima, diyakini tewas akibat tersengat listrik saat mencoba membersihkan pohon tumbang di jalanan.

Korban jiwa berikutnya berada di kota Gwangju provinsi Gyeonggi, dimana satu orang ditemukan di bawah reruntuhan stasiun bus dan yang lainnya tewas karena terkubur oleh tanah longsor. Selain korban tewas, dilaporkan pula bahwa ada 9 orang yang terluka dan 6 masih dinyatakan hilang.

  1.       Kerugian material

Meskipun belum bisa diukur secara nominal, kerugian material jelas dialami warga maupun pengusaha di wilayah kota Seoul.

Baca Juga: Dampak Banjir Bandang di Seoul Korea Selatan: Beberapa Orang Dilaporkan Tewas dan Hilang, Hujan Kian Buruk?

Salah satunya di distrik Gangnam yang dikenal paling mewah di kota Seoul. Bangunan dan toko milik pengusaha tak luput dari rendaman banjir, hingga listrik yang masih harus padam pada hari Selasa.

Masyarakat pun dirugikan karena harus terdampar akibat mobil, bus, bahkan stasiun metro yang terendam banjir hari itu.

  1.       Penanganan pemerintah

Tidak ada yang lebih berharga dari kehidupan dan keselamatan. Pemerintah akan benar-benar mengelola situasi hujan lebat,” tulis Presiden Yoon Suk-yeol di akun Facebook-nya.

Baca Juga: Jimin BTS Sedang Garap Album Solo? ARMY Yakin saat Temukan Clue Penting Ini, PJM1 IS COMING Trending Twitter

Presiden juga memerintahkan pejabat pemerintah untuk mengevakuasi penduduk dari daerah berisiko bencana dan mendorong pebisnis untuk mengizinkan karyawannya untuk memiliki jam kerja fleksibel.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler