Apa Itu Naegleria Fowleri? Amoeba Pemakan Otak Mematikan yang Memakan Korban di Korea Selatan

29 Desember 2022, 08:51 WIB
Apa Itu Naegleria Fowleri? Amoeba Pemakan Otak Mematikan yang Memakan Korban di Korea Selatan /tangkapan layar YouTube Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC)./

SRAGEN UPDATE - Baru-baru ini, muncul fenomena Amoeba Pemakan Otak yang memakan korban di Korea Selatan.

Fenomena amoeba yang secara umum dikenal dengan Naegleria Fowleri tersebut kemudian ramai menjadi perbincangan di media sosial.

Baca Juga: Viral di Tiktok, Norma Risma Bongkar Isi Chat dan Kisah Suami yang Berselingkuh dengan Sang Ibu

The Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) atau Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengkonfirmasi bahwa seorang warga negara Korea Selatan meninggal karena Naegleria Fowleri.

Pria tersebut meninggal setelah tinggal selama 4 bulan di Thailand.

Ketika ia kembali ke Korea Selatan, ia terinfeksi Naegleria Fowleri, atau amoeba yang merusak otak manusia.

Infeksi pertama dari Naegleria Fowleri, atau "amoeba pemakan otak" ini telah dilaporkan di Korea Selatan, kata otoritas kesehatan pada Senin.

Baca Juga: Pengumuman Hari Ini! Simak Cara Mudah Cek Kelulusan PPPK Tenaga Kesehatan 2022

Dikutip dari Strait Times, korban adalah seorang pria berusia sekitar 50 tahun setelah ia kembali dari Thailand pada 10 Desember lalu.

Di Thailand, pria malang tersebut menetap selama empat bulan.

Pria tersebut sempat dibawa ke rumah sakit sehari setelah kembali.

Namun nyawanya tak tertolong dan meninggal pada Rabu, 21 Desember 2022 pekan lalu.

Badan Pencegahan dan Kontrol Penyakit Korea (KDCA) melaporkan telah mengambil tes genetik dan menyimpulkan Naegleria Folweri sebagai penyebab kematian pria tersebut. 

Baca Juga: Hadapi Thailand di Piala AFF 2022, Shin Tae Yong Yakin Timnas Indonesia Akan Raih Kemenangan

Ini adalah infeksi pertama yang diketahui dari penyakit tersebut di negara tersebut, yang pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat pada tahun 1937.

Naegleria Fowleri adalah amuba yang biasa ditemukan di danau air tawar hangat, sungai, dan kolam di seluruh dunia.

Amoeba ini memasuki tubuh melalui hidung dan mencari jalannya ke otak, di mana ia kemudian dapat menghancurkan jaringan otak.

KDCA mengatakan kemungkinan penularan Naegleria Fowleri dari manusia ke manusia rendah.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Melawan Thailand Jadi Penentu Langkah Timnas Indonesia di Piala AFF 2022

Akan tetapi, mereka meminta penduduk setempat untuk tidak berenang di daerah tempat penyakit itu menyebar.

Sebanyak 381 kasus Naegleria Fowleri telah dilaporkan pada tahun 2018 di dunia termasuk di AS, India, dan Thailand.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: National Herald India

Tags

Terkini

Terpopuler