Tragedi Kemanusiaan: 67 Wartawan Tewas di Jalur Gaza dalam Agresi Israel

2 Desember 2023, 21:58 WIB
Tragedi Kemanusiaan: 67 Wartawan Tewas di Jalur Gaza dalam Agresi Israel /ANTARA FOTO/Arnas Padda

SRAGEN UPDATE — Pada tanggal 7 Oktober 2023, agresi Israel terhadap Palestina Gaza telah menimbulkan dampak yang menghancurkan, tidak hanya terbatas pada infrastruktur dan kehidupan masyarakat, tetapi juga terhadap para pekerja media yang sedang menjalankan tugas mereka.

Sindikat Jurnalis Palestina mengumumkan bahwa sudah 67 wartawan dan pekerja media telah kehilangan nyawa mereka sejak dimulainya agresi tersebut.

Dalam pernyataan pers, Sindikat Jurnalis Palestina menyoroti kematian tragis dari tiga rekan terbaru mereka yang menjadi korban serangan Israel.

Salah satunya adalah Adham Hassoneh, seorang profesor media yang mengajar di Universitas Gaza, serta dua kamerawan Abdullah Darwish dan Montaser Al-Sawaf.

Baca Juga: KPU Menetapkan Debat Capres Dilaksanakan 3 kali dan Cawapres 2 kali, Ini Jadwal Debat Pilpres 2024

Kematian ketiganya menambah daftar pahit dari wartawan yang telah kehilangan nyawa mereka selama konflik ini.

Mohammed al-Laham, Ketua Komite Kebebasan, menyoroti betapa sulitnya bagi para wartawan untuk melaksanakan tugas mereka dalam memantau dan mendokumentasikan peristiwa di tengah agresi yang semakin meningkat.

Pasukan Israel yang gencar menyerang telah menjadi rintangan besar dalam mendapatkan data yang akurat.

Bahkan, Komite Kebebasan kehilangan kontak dengan dua rekannya sejak awal agresi, menyebabkan ketidakpastian atas nasib keduanya.

Nidal al-Wahidi dan Haytham Abed al-Wahad adalah dua orang yang kehilangan jejak mereka sejak dimulainya konflik.

Mohammed al-Laham menyatakan bahwa meskipun ada laporan-laporan yang mengindikasikan bahwa wartawati Ala’a al-Hasanat masih hidup, namun hingga saat ini, komite belum dapat memastikan kebenaran kabar tersebut.

Baca Juga: (Lengkap) Rekap Sweet Home Season 2 Episode 1 – 8, Akhir Hyun Su dan Yi Kyung jadi Monster

Situasi di Gaza tidak hanya memunculkan kehancuran fisik, tetapi juga menggugah keprihatinan mendalam atas nasib wartawan dan pekerja media yang berjuang untuk memberikan informasi kepada dunia di tengah kondisi yang semakin sulit.

Keberanian mereka untuk menjalankan tugas jurnalistik yang penting di tengah konflik ini merupakan cerminan dari komitmen mereka terhadap kebenaran dan keadilan, meskipun risiko yang mereka hadapi sangat besar.

Dalam situasi ini, dunia diingatkan akan pentingnya melindungi wartawan dan kebebasan media dalam setiap kondisi, dan perlunya upaya bersama untuk mengakhiri konflik yang telah menyebabkan penderitaan yang tak terhitung jumlahnya.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler