AS Tunda Penjualan Senjata ke Israel di Tengah Eskalasi Konflik di Gaza

- 7 Mei 2024, 23:01 WIB
AS Tunda Penjualan Senjata ke Israel di Tengah Eskalasi Konflik di Gaza
AS Tunda Penjualan Senjata ke Israel di Tengah Eskalasi Konflik di Gaza /Foto: Reuters

SRAGEN UPDATE - Amerika Serikat telah menghentikan penjualan ribuan senjata berpemandu presisi kepada Israel karena meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza, seperti yang dilaporkan oleh Wall Street Journal dengan mengutip beberapa sumber.

Menurut laporan tersebut yang disiarkan pada Senin, Washington awalnya direncanakan untuk menjual 6.500 sistem JDAM (bom berpemandu) kepada Israel.

Pada hari yang sama, Israel memulai operasi militer di bagian timur Rafah, yang merupakan bagian dari Jalur Gaza selatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, menyatakan bahwa operasi militer tersebut akan menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza yang sedang berlangsung.

Di samping itu, Israel menyatakan bahwa tawaran gencatan senjata yang disetujui oleh Hamas, kelompok pejuang Palestina, tidak memenuhi persyaratan utama yang mereka ajukan.

Baca Juga: Long Weekend 8-12 Mei 2024, Polres Bogor Mulai Berlakukan Sistem Ganjil Genap di Puncak

Dalam pernyataan yang dirilis oleh Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin (6/5) malam, Israel menyatakan bahwa mereka akan mengirimkan tim untuk berbicara dengan mediator guna mencari kemungkinan kesepakatan yang dapat diterima oleh Israel.

Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa Kabinet Perang Israel telah memutuskan untuk melanjutkan operasi di Rafah dengan tujuan memberikan tekanan militer kepada Hamas untuk mencapai kemajuan dalam pembebasan sandera dan tujuan perang lainnya.

Sementara itu, Hamas mengumumkan pada Senin malam bahwa mereka telah menerima proposal gencatan senjata dari Qatar dan Mesir untuk Gaza.

Pada Senin pagi, tentara Israel memerintahkan warga Palestina di Rafah timur untuk segera melakukan evakuasi ke Kota Al-Mawasi di selatan Jalur Gaza.

Halaman:

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah