SRAGEN UPDATE – Kekeringan dan badai pasir membuat masyarakat Madagaskar Selatan mengalami musibah gagal panen. Akibat peristiwa tersebut rawan pangan pun mengancam mereka. Untuk bertahan hidup masyarakat setempat harus memakan daun hingga serangga.
Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyatakan malnutrisi mengancam nyawa anak-anak di Madagaskar. Bahkan kondisi mereka dalam ketegori bahaya, terutama untuk anak-anak yang masih berusia di bawah lima tahun.
Baca Juga: Sindir AS, China Mengingatkan Sikap Pemerintah AS Pentingnya HAM Muslim untuk Palestina dan Uighur
Sekarang sudah lebih dari 1,3 juta orang di wilayah tersebut sangat membutuhkan bantuan makanan.
Dikutip Sragen Update dari Reuters, menyampaikan bahwa Amer Daodi, Direktur Senior operasi WFP Global memberikan keterangan pada hari Selasa, 18 Mei 2021.
“Kelaparan membayangi Madagaskar Selatan karena masyarakat menyaksikan hamper hilangnya sumber makanan secara total dan telah menciptakan kondisi darurat nutrisi yang parah dan mengancam nyawa anak-anak yang ada di Madagaskar.”