Network
SRAGEN UPDATE – Pada awalnya, relationship atau hubungan antara Elon Musk yang merupakan CEO SpaceX dengan Bitcoin yang merupakan salah satu Cryptocurrency dinilai sangat baik.
Oleh para penggemar dan pegiat Cryptocurrency, CEO SpaceX Elon Musk, dinilai sebagai tokoh yang ikut menggerakkan nilai perdagangan Bitcoin sebagai salah satu mata uang digital terbesar di dunia.
Namun, pada awal Mei lalu, CEO SpaceX berusia 49 tahun itu mengumumkan bahwa Tesla tidak lagi menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran, maka berakibat terhadap popularitas Elon Musk di kalangan Pegiat Bitcoin memudar.
Bahkan terdapat anggapan jika Elon Musk hanya ikut mendompleng kepopularitasan Bitcoin dalam mengatrol nilai pasar perusahaannya di kalangan pegiat Cryptocurrency.
Lalu pada tiga minggu lalu, Elon Musk sebagai CEO SpaceX dan Tesla sebagai perusahaan ramah lingkungan, mengumumkan bahwa mereka berencana untuk menerima Bitcoin setelah misi penerapan energi bersih terpenuhi.
Dengan hal tersebut, Cryptocurrency Bitcoin dan Elon Musk memiliki Relationship yang belum selesai dan mempertimbangkan masa depan Bitcoin yang terkait erat dengan energi bersih.
Keduanya, Elon dan Bitcoin dikatakan memiliki Toxic Relationship, dimana masing-masing pihak dinilai memiliki ketergantungan satu sama lain, namun tidak ingin menerima kekurangan masing-masing seutuhnya.
Baik dari CEO perusahaan energy bersih itu telah mengembangkan bisnis energy terbarukan, namun memiliki ketertarikan dengan Bitcoin yang diketahui tidak ramah lingkungan dalam penerapannya.
