Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy Tegaskan Akan Bertahan di Kyiv Meski Pasukan Rusia Sudah Semakin Dekat

- 25 Februari 2022, 17:45 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tegaskan akan tetap bertahan di Kyiv
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tegaskan akan tetap bertahan di Kyiv / REUTERS/Jonathan Ernst/

SRAGEN UPDATE - Presiden Ukraina Zelenskiy Volodymyr menegaskan bahwa dirinya akan tetap bertahan di Kyiv meski di bawah ancaman serangan militer Rusia.

Zelenskiy percaya bahwa dirinya adalah target nomor 1 militer Rusia dalam usaha penyerangan negaranya kali ini.

Presiden Ukraina itu juga menyadari betul bahwa militer Rusia akan segera mendatanginya, meski begitu Zelenskiy bersumpah akan tetap tinggal di Kyiv.

Kondisi di Ukraina saat ini jauh dari kata kondusif setelah pasukan militer Rusia berhasil menduduki Pabrik Chernobyl dan maju ke Kyiv.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah G20 2022, Apa Pengaruhnya untuk Indonesia?

Seperti dilansir Sragenupdate.com dari Reuters Presiden Ukraina memberikan pernyataan bahwa dirinya adalah incaran nomor 1 dan keluarganya incaran nomor 2 militer Rusia.

"Musuh (Rusia) telah menandai saya sebagai target nomor satu mereka," ujar Zelenskiy dalam sebuah pesan video.

"Keluarga saya adalah target kedua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina dari segi politik dan menghancurkan pemimpin negara," tambah Zelenskiy.

Tak senada dengan apa yang disampaikan oleh Zelenskiy Volodymyr, Presiden Rusia menyatakan bahwa mereka sedang melakukan operasi militer khusus.

Tujuan dari operasi militer khusus ini adalah menghentikan pemerintah Ukraina melakukan genosida.

Operasi militer khusus dari Rusia ini mendapatkan tanggapan dari Inggris dan Amerika Serikat yang menganggap operasi yang dilakukan oleh Rusia itu tidak jelas.

Baca Juga: BMKG: Sesar Sumatera Penyebab Gempa M 6,2 Pasaman Barat Sumatera Barat, Ini Kota dan Wilayah Terdampak Lengkap

"Pandangan kami sudah jelas, Rusia berniat menyerang seluruh Ukaraina" ujar Ben Wallace yang merupakan mentri pertahanan Inggris.

Adapun menteri pertahanan Amerika Serikat khawatir dengan keputusan Zelenskiy yang memilih untuk tetap bertahan di Kyiv.

"Sepengetahuan kami, Presiden Zelensky masih berada di Ukraina, tentu saja kami sangat menghawatirkannya dan semua penjabat pemerintah yang ada di Ukraina." Ujar Anthony Blinken.

Baik Amerika Serikat ataupun Inggris menyebut gerakan tersebut adalah sebuah invansi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina.

Namun China tidak beranggapan sama dengan kedua negara tersebut, lewat pernyataan resmi pemerintah China menyatakan menolak untuk mengatakan apa yang dilakukan oleh Rusia adalah sebuah Invansi.***

Editor: M Boby Hasan Arfani

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah