Al-Zawahiri yang berusia 71 tahun terbunuh oleh dua rudal Hellfire ‘Ninja’ yang dilengkapi dengan pisau memanjang, ditembakkan dari drone CIA saat dia berdiri di balkon rumah persembunyiannya akhir pekan kemarin.
Persembunyian tersebut di daerah kaya di pusat kota Kabul, dan butuh waktu enam bulan untuk pelaksanaan serangan ini.
Kendati begitu, istri, anak perempuan, dan cucu yang tinggal bersamanya tidak dirugikan berdasarkan pernyataan pejabat Amerika.
Rumah yang menjadi sasaran tersebut dimiliki oleh ajudan utama Sirajuddin Haqqani, Menteri Dalam Negeri Taliban, yang dekat dengan pejabat senior al-Qaeda dan dicari oleh FBI untuk diinterogasi.
Joe Biden menjabarkan peran al-Zawahiri dalam organisasi teroris itu, mencatat bahwa selain serangan pada 11 September, dia juga dalang pengeboman USS Cole pada 2000.
Serta serangan terhadap kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania pada 1998.
“Dia mengukir jejak pembunuhan dan kekerasan terhadap warga Amerika, anggota militer Amerika, diplomat Amerika, dan kepentingan Amerika,” ujar Presiden Joe Biden.
Joe Biden mengakhiri pengumumannya dengan peringatan kepada mereka di seluruh dunia yang terus menyakiti Amerika Serikat, bahwa mereka akan selalu waspada.
Mereka juga akan terus bertindak, melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan orang Amerika di rumah dan di seluruh dunia.