New York Times Soroti Skill Polisi Indonesia Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Miskin Pelatihan

- 4 Oktober 2022, 13:38 WIB
New York Times Soroti Skill Polisi Indonesia Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Miskin Pelatihan
New York Times Soroti Skill Polisi Indonesia Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan: Miskin Pelatihan /Tangkap layar YouTube/Media Indo Dagelan

SRAGEN UPDATE - Media asing nan bergengsi New York Times sedang menyoroti kerusuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang.

Dalam pernyataannya, New York Times menyebut bahwa kepolisian Indonesia kurang terlatih dalam menghadapi kerusuhan yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Diketahui kerusuhan yang terjadi buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya dengan skor 3-2 membuat para suporter tidak terima dan turun ke lapangan.

Kerusuhan ini menewaskan ratusan korban jiwa yang bahkan terdiri dari perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Transgender Isa Zega Buka-bukaan Bongkar Masa Lalu Rizky Billar Sebelum Terkenal, Fix Simpanan Waria?

Dikabarkan bahwa korban yang meninggal dunia disebabkan karena sesak napas dan terinjak-injak usai polisi meluncurkan gas air mata.

Gas air mata yang memenuhi tribun membuat penonton panik dan kocar-kacir.

Mereka berdesakan mencari jalan keluar, namun pintu tribun masih ditutup.

Dari kabar yang per Minggu, 2 Oktober 2022 didapati korban meninggal dunia mencapai 125 orang.

Tembakan gas air mata yang digadang-gadang makin memicu jatuhnya ratusan korban jiwa banyak disorot media nasional maupun asing.

Publik pun banyak menyayangkan tindakan dari aparat yang menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

Baca Juga: Baim Wong dan Paula Verhoeven Terancam Pidana Usai Bikin Laporan Palsu untuk Konten ‘Prank’ KDRT

Mereka beranggapan bahwa justru gas air mata itu memperkeruh suasana yang sedang panas di Stadion Kanjuruhan saat itu.

Bersamaan dengan hal ini, New York Times langsung menyoroti penanganan kerusuhan yang dilakukan pihak kepolisian Indonesia.

"Kepolisian Indonesia sangat termiliterisasi, kurang terlatih dalam pengendalian massa, dan dalam hampir semua kasus, tidak pernah dimintai pertanggungjawaban atas kesalahan langkah," kata New York Times.

Selain gas air mata, aparat yang yang berjaga di sana juga kedapatan melakukan aksi kekerasan dengan menendang dan memukul suporter di lapangan.

Baca Juga: Bantai 14-0, Timnas Indonesia U-17 Menangi Laga Melawan Guam di Kualifikasi Piala Asia U17 2023

Hal ini yang kini jadi perdebatan dan masih dalam proses pengusutan tuntas oleh pihak terkait.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah