Waspadai Gejala dan Penyebab Amoeba Pemakan Otak yang Bikin Geger Warga Korea Selatan

- 29 Desember 2022, 14:31 WIB
Waspadai Gejala dan Penyebab Amoeba Pemakan Otak yang Bikin Geger Warga Korea Selatan
Waspadai Gejala dan Penyebab Amoeba Pemakan Otak yang Bikin Geger Warga Korea Selatan /Pixabay/PublicDomainPictures

SRAGEN UPDATE – Belakangan ini warga Korea Selatan (Korsel) digegerkan dengan adanya kasus penyakit Amoeba Pemakan Otak.

Penyakit ini telah menginfeksi salah satu warga Korsel.

Naegleria Fowleri atau sebutan lain Amoeba Pemakan Otak ini adalah jenis amoeba atau organisme bersel tunggal yang hidup di alam bebas.

Biasanya banyak ditemukan di air tawar hangat atau perairan yang hangat, seperti danau, sungai, serta tanah basah atau bisa juga tanah di dasar laut.

Baca Juga: Kabar Duka Datang dari Dunia Hiburan, Pak Ogah ‘Si Unyil’  Telah Meninggal Dunia

Amoeba ini juga dapat terus berkembang di tempat dengan suhu di atas 46 derajat Celcius.

Karena jenis amoeba ini sangat menyukai lingkungan yang hangat.

Gejala Awal

Berikut gejala awal penyakit amoeba pemakan otak:

  • Sakit Kepala Berat
  • Demam
  • Mual
  • Muntah

Pada gejala awal akan muncul setelah 1-12 hari setelah pertama kali terpapar amoeba.

Gejala tersebut juga terlihat seperti meningiitis, namun biasanya akan lebih terasa pada hari kelima.

Setelah itu, gejala akin menjadi lebih parah.

Karena saat itu amoeba mulai berkembang di dalam tubuh.

Baca Juga: Ternyata Ini yang Dirasakan Pemain Manchester United Soal Keluarnya Cristiano Ronaldo, Sudah Move On?

Gejala Lanjutan

Berikut gejala lanjutannya:

  • Leher kaku
  • Kesadaran menurun dan terganggu
  • Tidak bisa fokus
  • Kehilangan keseimbangan
  • Kejang
  • Halusinasi
  • Koma

Apabila gejala lanjutan terjadi maka dalam kurun waktu satu minggu dapat menyebabkan kematian akibat terjadinya pembengkakan otak.

Nah, Berikut penyebab terjadinya penyakit amoeba pemakan otak:

Naegleria Fowleri ini biasanya masuk melalui hidung, saat orang berenang maupun menyelam atau saat memasukkan kepala ke dalam air serta saat membersihkan saluran hidung, jike memang air tersebut sudah terkontaminasi.

Setelah air masuk ke hidung, kemudian akan berpindah ke otak.

Baca Juga: 10 Film Action Terbaik Sepanjang 2022, Ada Avatar 2 hingga Top Gun Maverick

Sehingga dapat menyebabkan infeksi dan menghancurkan jaringan otak.

Namun penyakit ini tidak tergolong menular kepada orang lain.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x