Network
SRAGEN UPDATE — United States Securities and Exchange Commission (SEC) telah menggugat firma hukum Covington & Burling.
Gugatan ini terjadi karena hampir 300 klien firma yang informasinya diakses atau dicuri oleh peretas dalam serangan dunia maya yang sebelumnya dirahasiakan.
Peretas yang terkait dengan kelompok spionase dunia maya Hafnium, yang diduga memiliki hubungan dengan pemerintah China.
Peretas ini memperoleh akses ke jaringan komputer Covington sekitar November 2020, mengakses informasi pribadi tentang klien perusahaan, termasuk 298 perusahaan publik, menurut gugatan yang diajukan pada hari Selasa oleh SEC.
Baca Juga: Pandawara Group, Sekelompok Pemuda Inspiratif yang Viral, Mari Kenali Mereka Lebih Lanjut
Badan tersebut meminta seorang hakim federal di Washington, D.C. untuk memaksa Covington mematuhi panggilan pengadilan yang meminta perusahaan tersebut untuk menyerahkan nama perusahaan, dengan mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan pelanggaran sekuritas yang terkait dengan peretasan tersebut.
Dalam ‘sepucuk surat’ kepada penyelidik SEC yang diajukan dalam kasus ini, tim hukum Covington mengatakan penyelidikan internal menentukan peretasan itu diarahkan pada “sekelompok kecil pengacara dan penasihat” dan difokuskan pada “masalah kebijakan yang menjadi perhatian khusus China sehubungan dengan masuknya administrasi Biden”.
Covington yang berkantor pusat di Washington, D.C. berspesialisasi dalam pekerjaan pengaturan dan litigasi serta menampilkan banyak pengacara dengan pengalaman pemerintah federal, termasuk mantan Jaksa Agung Amerika Serikat, Eric Holder.
Firma hukum Covington mengatakan kepada SEC bahwa ia terikat oleh hak istimewa pengacara-klien dan kerahasiaan klien untuk menolak bagian dari panggilan pengadilan yang mengharuskannya menyebutkan nama kliennya.
Baca Juga: Kisah Ummu Syuraik, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Ketika Disiksa oleh Suami dan Rekannya
