Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Mojopuro.
Untuk mendukung pelestarian lingkungan, beliau berencana membeli insinerator untuk membantu mengatasi permasalahan sampah, menjadikan Desa Mojopuro sebagai desa pertama di Sumberlawang yang memiliki teknologi tersebut.
Selain mengadakan sosialisasi, Kelompok KKN 175 pun mendirikan plang dan banner edukasi sampah.
Banner informatif ini dipasang di TPA Desa Mojopuro dengan harapan untuk mengedukasi masyarakat, meningkatkan motivasi mereka dalam memilah sampah, serta mendorong pembentukan bank sampah.
KKN UNS juga mendirikan tiga plang edukasi sampah yang dipasang di beberapa lokasi strategis agar senantiasa menjadi pengingat bagi warga Mojopuro.
Plang ini memuat informasi berupa waktu penguraian sampah yang sering kita gunakan.
Contohnya, satu jenis botol plastik saja membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.
Lamanya penguraian sampah ini tentu dapat menimbulkan masalah jangka panjang jika tidak segera ditangani.