Pemanfaatan Bahan Alami yang Kini Digunakan Untuk Mengkonservasi Hasil Temuan Fosil Purba

8 Desember 2022, 21:03 WIB
Pemanfaatan Bahan Alami yang Kini Digunakan untuk Mengkonservasi hasil temuan Fosil Purba / Yudhi Prasetyo / Portal Brebes /

SRAGEN UPDATE – Badan Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Jawa Tengah kini memanfaatkan bahan alami untuk konservasi temuan fosil purbanya.

Hal tersebut dilakukan guna untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap bahan-bahan kimia yang tidak ramah lingkungan.

Keterangan terkait telah diberikan oleh Pamong Budaya Ahli Muda BPSMP Dodi Wiranto.

“Kami sudah mulai mencoba menggunakan bahan alami, terutama untuk penyambungan fosil purba yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh,” kata dia.

Baca Juga: Piala AFF 2022, Berikut Daftar Nama dan Posisi Pemain Timnas Indonesia yang Dipanggil STY

Hal tersebut diutarakannya saat menjadi pembicara pada sosialisasi Museum Situs Purbakala Patiayam di Hotel @hom Kudus pada 16 November 2020 lalu.

Pemakaian bahan alami tersebut terinspirasi dari bangunan candi yang bisa bertahan sangat lama namun tidak runtuh.

Oleh karena itulah saat mereka melakukan konservasi fosil purba di Grobogan pada tahun 2019 mereka telah menggunakan bahan alami untuk melakukan penyambungan fosil.

Bahan yang digunakan untuk merekatkan fosil-fosil tersebut ialah dengan gondorukem yang berasal dari getah pohon pinus.

Sebelumnya telah dilakukan pengujian terhadap bahan alami lainnya dimana untuk menguji kekuatannya.

Baca Juga: Pentingnya Olahraga Rutin Bagi Penderita Diabetes, Berikut Beberapa Manfaatnya

“Hasilnya, yang memiliki kekuatan rekat lebih baik merupakan gondorukem dan prinsip konservasi bisa fleksibel atau bisa dibongkar kembali untuk dilakukan perbaikan," ujarnya.

Sementara itu untuk melarutkan lapisan pada fosil yang masih terkubur dalam tanah sendiri menggunakan jeruk nipis.

Hasil dari penggunaan bahan-bahan tersebut dapat dibilang cukup bagus.

“Jika dibandingkan dengan bahan kimia dari pabrikan, tentunya masih kalah,” ujarnya.

“Hanya saja dengan menggunakan bahan alami yang tersedia di alam tentunya lebih baik dan tidak menimbulkan polusi, dibandingkan menggunakan bahan kimia dari pabrikan,” lanjutnya.

Beliau juga menambahkan, “komposisi bahan yang digunakan untuk melakukan penyambungan menggunakan bahan alami juga berbeda-beda.”

Baca Juga: Boluarte Menjadi Presiden Perempuan Pertama di Peru Setelah Pendahulunya, Castillo Digulingkan

“Semua bahan tersebut masih dalam tahap penelitian sebelum digunakan secara massal, termasuk pengelola Museum Patiayam nantinya bisa meniru menggunakan bahan alami tersebut,” lanjutnya.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler