Sastra Lisan Sastra Kesusastraan Awal Dunia, Berikut Beberapa Contoh Sastra Lisan di Indonesia

20 Maret 2023, 20:37 WIB
Sastra Lisan Sastra Kesusastraan Awal Dunia, Berikut Beberapa Contoh Sastra Lisan di Indonesia /Freepik

SRAGEN UPDATE – Sastra lisan sering dianggap sebagai kesusastraan awal dunia sebelum terjadinya sastra tulis.

 

Sastra lisan sendiri dapat diartikan sebagai sastra yang diwariskan secara turun-temurun melalui penuturan, seperti menuturkan pantun, nyanyian rakyat, atau cerita rakyat.

Pada zaman dahulu masyarakat belum mengenal aksara sehingga cara mereka untuk membagikan hasil suatu karya sastra yaitu dari mulut ke mulut.

Baca Juga: Drama Divorce Attorney Shin Episode 7: Inilah Prediksi, Tanggal, dan di Mana Menontonnya

Sastra lisan karena diturunkan dari mulut ke mulut sangat wajar jika mengalami banyak perubahan dari generasi ke generasi, misalnya perubahan tata bahasa atau menghilangnya alur-alur tertentu.

Pada masyarakat Indonesia, kesusastraan lisan dipengaruhi oleh beberapa budaya lain yaitu budaya Cina, Hindu-Buddha, India, dan Arab yang dibawa dengan cara perdagangang, perkawinan, dan agama.

Pada zaman sekarang, sastra lisan makin tergerus oleh zaman dan cenderung terlupakan, hanya Sebagian saja sastra lisan yang masih mampu bertahan sampai sekarang.

Padahal sastra lisan sangat penting untuk tetap dilestarikan, sastra lisan berfungsi sebagai penunjang perkembangan bahasa lisan, sastra lisan merupakan budaya yang menjadikan bahasa sebagai media yang erat kaitannya dengan bahasa masyarakat pendukungnya.

Dengan meneliti sastra lisan kita bisa melihat bagaimana perkembangan bahasa pada zaman tersebut yang berfungsi untuk penelitian ilmu linguistik.

 

Selain itu, sastra lisan dapat mengungkap alam pikiran serta sikap dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat pendukungnya.

Berikut beberapa contoh sastra lisan di berbagai daerah Indonesia:

Baca Juga: Prediksi Drama Pandora Beneath the Paradise Episode 5 juga Tanggal dan di Mana Menontonnya

1. Sastra lisan daerah Jawa Tengah

Salah satu tradisi lisan yang ada di Jawa Tengah yaitu “mitoni”, mitoni yaitu acara untuk tujuh bulanan kandungan yang diyakini masyarakat ketika usia kandungan tujuh bulan harus lebih rajin dalam meminta pertolongan kepada Allah karena bayi sudah mulai mempersiapkan diri untuk lahir ke dunia.

Tradisi ini bisa menjadi salah satu bentuk sastra lisan karena pada penyelenggaraannya terdapat komponen yang berkolerasi dengan sastra lisan yaitu penuturan, partisipan, dan bacaan atau doa.

2. Sastra lisan di daerah Maluku

Salah satu sastra lisan yang ada di Maluku yaitu “Kapata”, Kapata merupakan nyanyian rakyat di Maluku Tengah yang masih hidup sampai sekarang.

Kapata digunakan dalam berbagai ritual atau maupun aktivitas sosial budaya, terdapat beberapa jenis kapata yaitu, Kapata Adat, Kapata Penyambutan Tamu, Kapata Sejarah (naratif), Kapata Pengiring Kerja, dan Kapata Kelonan (lullaby).

3. Sastra lisan di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB)

Salah satu sastra lisan yang ada di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) yaitu cerita “Cupak Gerantang”, Cupak Gerantang merupakan cerita rakyat Sasak yang menceritakan tentang kakak beradik yang mempunyai sifat berbeda.

 

Biasanya Cupak Gerantang ditampilkan dalam bentuk teater dengan menggunakan beberapa alat musik sederhana untuk mengiringi jalannya cerita dalam teater rakyat tersebut.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler