Pandemi Tidak Kunjung Usai! Kemana Genose, Vaksin Nusantara, Dan Vaksin Merah Putih

- 24 Agustus 2021, 09:25 WIB
Vaksin Pfizer Indonesia Telah Tiba, Berikut 10 Lokasi Vaksin Covid-19 DKI Jakarta
Vaksin Pfizer Indonesia Telah Tiba, Berikut 10 Lokasi Vaksin Covid-19 DKI Jakarta /Bareka

SRAGEN UPDATE – Tidak terasa sudah 1 tahun pandemi tidak kunjung usai, berbagai vaksin pun mulai dikeluarkan.

Mulai dari vaksin genose, vaksin nusantara hingga vaksin merah putih pun ikut dikeluarkan selama pandemi tidak kunjung usai.

Dilansir dari akun YouTube Lia Lestari’s Journey, berikut ini alasan kenapa berbagai vaksin tiba-tiba hilang saat pandemi tidak kunjung usai.

Selama pandemi belum usai, berbagai vaksin pun sudah mulai diturunkan. Dan pemerintah pun meluncurkan program 3T yaitu Testing, Treating, dan Treatment.

Baca Juga: Anxiety Disorder? Mental Tricks Ini Bisa Bantu Atasi Masalah Kecemasan

Berguna untuk menjaga, mendeteksi, dan menyembuhkan warga yang terpapar covid-19. Sampai saat ini, vaksinasi sudah menjadi syarat administratif untuk berbagai hal.

Mulai dari syarat naik pesawat, naik kereta api, masuk mall, mencari kerja hingga syarat lainnya.

Akhirnya beragam jenis vaksin pun mulai diimpor dari luar untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di dalam negeri.

Sedangkan untuk alat test covid-19, pemerintah pun sudah membeli berbagai jenis alat tes dalam jumlah besar.

Baca Juga: Simak Profil Aktor Song Kang Beserta Fakta Mengenai si Lelaki Kupu-Kupu dalam Drakor Nevertheless

PCR merupakan alat tes wajib untuk mendeteksi covid-19 tetapi karena harganya selangit tentu tidak semua penduduk menggunakannya.

Untuk mengakomodasi kebutuhan tes yang cepat, dan mendesak akhirnya dikeluarkan alat rapid test. Rapid test bisa digunakan untuk mendeteksi virus di dalam tubuh manusia.

Di Indonesia, sudah ada 3 jenis alat rapid test yang dipakai di Indonesia yaitu 2 dari impor, dan 1 dalam negeri.

Walaupun sering membeli produk asing, ternyata Indonesia diam-diam sudah membuat alat test serta vaksin covid-19.

Baca Juga: Alasan Mengapa Startup Unicorn Tumbuh Begitu Cepat di Indonesia

Pertama, genose merupakan alat deteksi virus covid-19. Kemunculannya yang mudah digunakan dan murah meriah ini menjadi solusi.

Jika dibandingkan dengan test covid lainnya tentu di tengah polemik mahalnya harga rapid test antigen atau serologi yang cukup menguras kantong.

Pada umumnya genose dipatok dengan harga Rp40.000 – Rp60.000 di bandara-bandara Indonesia. Sedangkan jika di stasiun kereta api, harganya berkisar sekitar Rp30.000 saja.

Berbeda dengan harga rapid test sekitar Rp150.000 sedangkan harga rapid test antigen yang berkisar sekitar Rp200.000 – Rp250.000. Rapid test sudah menjadi salah satu syarat perjalanan di Indonesia.

Baca Juga: Warga Jakarta Selatan Merapat! Inilah Jadwal Penyuntikan Vaksinasi Di Fasilitas Kesehatan

Kedua, vaksin merah putih. Universitas Airlangga bersama Lembaga Biologi Molekular Eijkman juga ikut bekerjasama dalam mengembangkan vaksin ini.

Namun vaksin ini belum siap diluncurkan, dan direncanakan akan meluncur di bulan Mei 2022. Vaksin merah putih ini pun dibuat dengan metode plafon sub unit protein rekombinan.

Jadi, antibodi yang dihasilkan ini dapat mencegah virus menempel, dan mencegah pelepasan materi genetik virus ke dalam sel manusia.

X-man memilih metode tersebut karena relatif lebih aman, dan mereka tidak menggunakan virus hidup sebagai faktor.

Baca Juga: Informasi Lokasi Vaksin Covid-19 Moderna Di Jakarta Pusat, Lengkap Cara Daftar Hingga Jam, dan Waktu

Nama vaksin merah putih pun sempat viral di tahun lalu saat pemerintah belum memiliki vaksin sama sekali.

Ketiga, ada vaksin nusantara. Banyak yang mengatakan kalau vaksin nusantara ini merupakan vaksin yang paling heboh.

Jika dibandingkan 2 vaksin sebelumnya, vaksin nusantara ini menggunakan metode yang sama sekali berbeda.

Vaksin nusantara ini lebih dikenal memiliki metode sel dendritik, dan selama ini baru dicoba untuk penyembuhan kanker saja.

Kehebohan lain pun muncul karena vaksin ini diriset langsung oleh Dr. Terawan Agus Putranto selaku mantan Menteri Kesehatan RI.

Baca Juga: Jadwal Daftar Vaksin Moderna di Jakarta Barat, Mulai Link, Hari, dan Jam Pelayanan

Saa itu, Dr. Terawan Agus Putranto diberhentikan di masa jabatannya pada akhir 2020 kemarin.

Perlu diketahui, BPOM sempat menolak izin klinis dari vaksin nusantara milik Dr. Terawan Agus Putranto.

Hal ini dikarenakan pembuatan vaksin nusantara ini tidak sesuai dengan kaidah ilmiah pembuatan vaksin pada umumnya.***

Editor: Denny Anugrah Wicaksono

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah