Network
SRAGEN UPDATE – Kasus varian Omicron pertama kali diidentifikasi pada pertengahan Desember dan mulai naik pada Januari, maka diprediksi Februari hingga awal Maret 2022 akan menjadi puncaknya.
Prediksi tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah negara.
Puncak varian Omicron dicapai cepat dan tinggi, waktunya berkisar 35-65 hari.
“Indonesia pertama kali kita teridentifikasi (varian Omicron) adalah pertengahan Desember, tapi kasus kita mulai naiknya di awal Januari,” kata Menkes Budi.
Baca Juga: Brazil Anggap Enteng Varian Omicron, Begini Tanggapan Menohok WHO!
“Nah, antara 35-65 hari akan terjadi kenaikan yang cukup cepat dan tinggi. Itu yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” lanjutnya.
Hal itu disampaikan saat pers, usai Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dipimpin oleh Presiden Jokow secara virtual, Minggu, 16 Januari 2022.
Menkes Budi juga mengungkapkan, jika pasien Omicron di rumah sakit hanya sekitar 30-40% dari varian Delta.
Baca Juga: Konfirmasi Kasus Omicron Meningkat, Vaksinasi Dosis Lengkap Tidak Jamin Sukar Tertular Virus
