Gunung Merapi Alami Erupsi, Warga Sekitar Diminta untuk Waspada

- 12 Maret 2023, 06:05 WIB
Gunung Merapi Alami Erupsi, Warga Sekitar Diminta untuk Waspada
Gunung Merapi Alami Erupsi, Warga Sekitar Diminta untuk Waspada /Foto antara/

SRAGEN UPDATE – Gunung Merapi yang berada pada perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali meluncurkan awan panas, Sabtu, 11 Maret 2023.

 

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan bahwa rentetan luncuran awan panas guguran dari Gunung Merapi terjadi akibat longsoran kubah lava barat daya gunung api itu.

Masyarakat juga dihimbau untuk menjauhi daerah bahaya, yakni jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Baca Juga: Sinopsis, Daftar Pemain dan Link Nonton Summer in Love: Kisah Shi Yi dan Xia He yang Lakukan Perjalanan Waktu

Menurut pantauan BPPTKG, Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Sabtu dari pukul 12.00 hingga 18.00 WIB meluncurkan awan panas guguran 29 kali ke arah barat dengan jarak luncur maksimum empat kilometer.

"Prosesnya adalah karena terjadi longsoran kubah lava barat daya," kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso.

Gunung Merapi sendiri memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh dan keduanya masih aktif sampai saat ini.

Kubah lava pertama berada di sisi barat daya, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997. Kubah lava kedua, yang terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi.

Menurut Agus, jika kedua kubah lava tersebut longsor secara masif, hal tersebut berpotensi menimbulkan awan panas yang bisa meluncur sejauh 7 kilometer ke arah barat daya dan lima kilometer ke arah selatan-tenggara.

 

"Kubah lava barat daya ini menempati tempat yang miring sehingga benar-benar tidak stabil, sehingga baik mendapat tekanan suplai magma dari dalam atau tidak ini bisa secara tiba-tiba dapat memicu getaran, dan aktivitas internal menunjukkan ada tekanan," kata dia.

Agus mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisis foto udara pada 13 Januari 2023, volume kubah lava barat daya terhitung 1.598.700 meter kubik dan kubah lava tengah 2.267.400 meter kubik.

Baca Juga: 2 Teori Ending Drama China The Forbidden Flower: He Ran Mati atau Masih Hidup?

BPPTKG, kata Agus, akan kembali melakukan pengambilan data menggunakan drone untuk mengecek volume terakhir serta dimensi kubah lava yang runtuh.

Agus menjelaskan pula bahwa aktivitas kegempaan internal Gunung Merapi, yang meliputi gempa vulkanik dalam, vulkanik dangkal, dan multifase, hingga kini masih tinggi. Hal itu menunjukkan masih adanya suplai magma dari dalam.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga karena potensi keluarnya magma dari dalam gunung api itu masih tinggi.

Meski meminta masyarakat tetap waspada, Agus meyakini aktivitas erupsi efusif berupa luncuran awan panas guguran pada Sabtu tidak akan sampai ke permukiman warga di sekitar Gunung Merapi.

"Jarak luncur ke arah barat daya maksimal tujuh kilometer, sementara yang kami ketahui permukiman penduduk di arah Kali Krasak sampai delapan kilometer," kata dia.

 

Guguran lava tersebut berdampak kepada sebagian wilayah Kabupaten Malang.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x