Aktivitas Gunung Merapi dalam Status SIAGA, Guguran Lava 69 Kali Dari Akhir Tahun Hingga 6 Januari

- 8 Januari 2022, 17:49 WIB
Gunung Merapi luncurkan guguran awan panas.
Gunung Merapi luncurkan guguran awan panas. /BPPTKG
 
SRAGEN UPDATE – Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah dan berdekatan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta ini menjadi salah satu yang masih aktif di Indonesia, bahkan sering kali mengeluarkan guguran lava.
 
 Status ‘Siaga’ dinyatakan oleh BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) pada 7 Januari 2022 karena guguran lava teramati sebanyak 69 kali di periode 31 Desember 2021 sampai 6 Januari 2022.
 
Disampaikan pula oleh BPPTKG bahwa cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang sampai sore berkabut.
 
 
Guguran lava yang terjadi 69 kali tersebut mengarak ke barat daya dan dominan ke Sungai Bebeng. Lalu daya luncur maksimalnya adalah 2.000 meter.
 
Laporan lain terkait Gunung Merapi adalah perihal penambahan tinggi kubah barat daya, yaitu kurang lebih 2 meter. Sedangkan volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 m3 dan kubah tengah sebesar 3.007.000 m3.
 
Aktivitas Gunung Merapi yang berada dalam status ‘Siaga’ tentunya membawa dampak lain bagi sekitarnya. Antara lain intensitas kegempaan yang juga dilaporkan cukup tinggi di minggu ini.
 
Deformasi (perubahan bentuk akibat aktivitas tertentu) dari Gunung Merapi saat dipantau menggunakan EDM pada minggu ini pun menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm/hari.
 
 
Bagi yang belum tahu, EDM adalah suatu cara yang digunakan untuk mengukur tingkat deformasi pada gunung api.
 
Hujan juga menjadi salah satu hal yang harus diperiksa guna meneliti pengaruhnya terhadap jumlah air yang akan mengalir di sungai-sungai dan membawa lahar dari Gunung Merapi.
 
BPPTKG melaporkan bahwa intensitas curah hujan sebesar 0,1 mm/jam selama 40 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 1 Januari 2022.
 
Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
 
Setelah melakukan pengamatan dari 31 Desember 2021 hingga 6 Januari 2022, BPPTKG menyimpulkan pengamatan visual dan instrumental sebagai berikut.
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif (erupsi dengan tekanan kecil). Status aktivitas pun akhirnya ditetapkan dalam tingkat ‘Siaga’.
 
 
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada wilayah Tenggara – Barat Daya sejauh maksimal 3 km ke arah Sungai Woro. Lalu arah lain adalah 5 km kea rah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. 
 
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif (ledakan yang memuntahkan bahan material di samping lelehan lava) dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
 
Itulah laporan BPPTKG mengenai aktivitas Gunung Merapi per 7 Januari 2022. Pemerintah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali dan Kabupaten Klaten direkomendasikan untuk melakukan upaya-upaya mitigasi (mengurangi risiko bencana) dalam menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi saat ini.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x