Alasan Gubernur Bali Tolak Kedatangan Timnas Israel, Hormati Konstitusi UUD NRI 1945

- 31 Maret 2023, 13:20 WIB
Alasan Gubernur Bali Tolak Kedatangan Timnas Israel, Hormati Konstitusi UUD NRI 1945
Alasan Gubernur Bali Tolak Kedatangan Timnas Israel, Hormati Konstitusi UUD NRI 1945 /Instagram.com/@pemprov_bali

SRAGEN UPDATE - Gubernur Bali Wayan Koster memberikan tiga alasan mengapa ia menolak kedatangan Tim Nasional (Timnas) Israel, yaitu menghormati konstitusi UUD NRI 1945.

Koster juga menegaskan bahwa dirinya tidak menolak agar Piala Dunia (Pildun) U20 digelar di Indonesia, Koster hanya menolak kedatangan Timnas Israel di Bali.

Koster memberikan tiga alasan mengapa menolak kedatangan Timnas Israel yang didasarkan atas prinsip terkait kemanusiaan.

Pertama, Koster menyatakan bahwa dirinya menghormati konstitusi UUD NRI 1945, pada Pembukaan Alinea Kesatu berisi tentang kemerdekaan merupakan hak segala bangsa.

Oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Baca Juga: Kemenkominfo Beri Literasi Digital untuk ASN Kemendikbudristek untuk Tingkatkan Kemampuan

"Prinsip ini dipegang teguh oleh Bung Karno sebagai Bapak Bangsa," tutur Koster seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.

Kedua, Israel telah menjajah Indonesia berpuluh-puluh tahun lamanya dan itu tidak sesuai dengan garis politik Bung Karno.

Ketiga, disebabkan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Koster menyatakan bahwa dengan penuh hormat dirinya melaksanakan prinsip dan ideologi yang digariskan Bung Karno, prinsip yang harus disuarakan dan disampaikan kepada masyarakat luas.

Koster juga mengatakan bahwa pencoretan Indonesia menjadi tuan rumah Pildun U20 harus dijadikan pelajaran.

"Keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia menjadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia FIFA U20, menjadi pelajaran yang sangat penting dalam membangun kesadaran bahwa sepak bola Indonesia harus dibangun sebagai bagian supremasi Indonesia, dan hal tersebut harus menyeluruh," kata Koster.

Selain itu, Koster juga menyatakan bahwa kedatangan Timnas Israel telah menimbulkan pro-kontra di Indonesia.

Menurut Koster hal tersebut juga berpotensi menimbulkan ancaman untuk masyarakat Bali.

"Hal ini sangat berpotensi menjadi  ancaman dan gangguan keamanan di Bali, baik ancaman bersifat terbuka dan tertutup," kata Koster.

Kehadiran Timnas Israel di Bali berpotensi memberikan ancaman untuk masyarakat Bali, masyarakat Indonesia dan anggota Timnas Israel sendiri jelasnya.

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, PVMBG: Meletus 11 Kali pada Maret 2023

Koster sendiri tidak mentolerir adanya gangguan dan keamanan di Bali yang akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini.

Terlebih pada upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali akibat pandemi Covid-19.

Kostar menyatakan bahwa event Pildun U20 juga tidak bisa dipisahkan dari kemanusiaan.

"Sebagai pecinta bola, saya sebagai Gubernur Bali sesungguhnya sangat mengharapkan Kejuaraan Dunia FIFA U-20 juga dilaksanakan di Bali, namun 'event' ini tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan, sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan Bung Karno," kata Koster.

Koster juga memberikan dukungan untuk kemajuan sepak bola di Indonesia namun dengan tetap memperhatikan prinsip kemanusiaan.

"Mari kita terus dukung bersama upaya memajukan sepak bola Indonesia dengan tetap menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan keamanan," kata Koster.

Terakhir, Koster juga mendoakan agar Timnas Israel dicoret dari Kejuaraan FIFA U20 sebagai sikap FIFA yang mencoret Rusia pada Kejuaraan Dunia FIFA Tahun 2022 di Qatar.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x