Network
SRAGEN UPDATE - Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) adalah salah satu beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk pembiayaan pendidikan tinggi pada program magister atau program doktoral di perguruan tinggi terbaik.
Maryam Qonita merupakan salah satu mahasiswa yang lolos seleksi wawancara LPDP 2018 dengan nilai tertinggi, yaitu mendapatkan nilai 792 dari 800.
Dengan nilai tersebut Maryam Qonita merupakan mahasiswa dengan nilai tertinggi sepanjang 2018.
Berikut tujuh tips yang Maryam Qonita terapkan untuk meraih nilai tertinggi, yaitu:
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Nanas Lezat Ala Dewina Hermawan yang Harus Kamu Coba, Dijamin Ketagihan!
1. Menyiapkan draf jawaban
Sebelum mulai wawancara MAryam Qonita menyiapkan 42 halaman Ms. Word berisi ratusan pertanyaan LPDP yang mungkin muncul & jawabannya.
Pertanyaan dan Jawabannya itu bukan untuk untuk dihafalkan, namun agar bisa mengingat point terbaik yang mungkin terlewat jika disampaikan impromptu.
Selain itu, memiliki ide yang ditulis terstruktur membantu komunikasi lisan lebih artikulatif.
2. Menemukan alasan yang kuat & spesifik studi S2
Ini mungkin riset terlama yang aku lakukan. Bahkan, malam sebelum wawancara, aku belum puas dengan jawaban yang kusiapkan dalam 42 halaman Ms. Word itu.
Aku riset mendalam di website NYU, silabus courses-nya, website alternatif, dsb untuk mencari poin lebih spesifik yang bisa menguatkan alasanku studi ke kampus ini & apa benefitnya bagi Indonesia.
3. Menekankan kontribusi sosial pada masyarakat
Dalam kisi-kisi wawancara LPDP yang pernah beredar, indikator penilaian terkuat sering ditekankan pada kontribusi pada masyarakat.
Hal ini wajar karena beasiswa LPDP diberikan oleh pajak rakyat. Kebetulan, saat aku wawancara LPDP,pertanyaan yang paling sering dilontarkan oleh juri adalah kontribusi sosial.
4. Latihan Latihan Latihan
Maryam Qonita melakukan mock interview dua kali.Yang pertama jauh-jauh hari dari jadwal wawancara dan yang kedua semalam sebelum wawancara.
Mock interview membantuku untuk mendapat feedback dari pihak lain, yang tidak mampu kulihat secara objektif. Maryam juga berlatih dengan suara keras. Itu membuat mulut & otak lebih selaras.
Baca Juga: Dewasa Bukan Karena Umur Tapi Pola Pikir, Berikut 7 Tanda Kamu Memiliki Pola Pikir Dewasa
5. Merasa tidak apa-apa dengan ketidaksempurnaan
Pada awal wawancara, Maryam tahu suaranya bergetar dan lalu berkata, "Maaf, saya gugup..." Saat itu, maryam juga mikir, "Kacau! Dari awal udah gak sempurna.
Kenapa juga minta maaf dan makin highlight itu.” Maryam langsung menarik napas, menegakkan badan, tersenyum, melihat mata para juri, dan pikiranku berafirmasi, "Tidak apa-apa. Mari fokus dengan pertanyaan selanjutnya." Saat itu juga, maryam tampil lebih pede.
6. Berikan jawaban diplomatis
Selain masalah NKRI, pancasila, UUD, dan nilai-nilai LPDP, maryam sebisa mungkin tidak memberikan jawaban hitam putih.
Namanya wawancara, tentu saja, penuh subjektivitas. Misalnya, saat ditanya feminisme, maryam memilih menjelaskan sejarahnya dan proses berpikir daripada sekadar setuju atau tidak.
Maryam rasa, ini perlu diperhatikan pendaftar program sosial atau yang programnya mempelajari isu-isu tabu di Indonesia, misal SRHR.
7. Mengirimkan al-Fatihah dan doa ke pewawancara
Maryam mendengarkan tips ini dari Ustadz Adi Hidayat. Beliau pernah mengatakan, siapapun yang hendak ujian agar mengirimkan Al-Fatihah dan mendoakan kebaikan pada sang penguji.
Sebagai Muslim, aku percaya bahwa doa dan kebaikan yang kita kirimkan kepada orang lain akan kembali kepada diri kita juga.
Demikian 7 Rahasia Maryam Qonita Agar Mendapat Nilai Wawancara LPDP Tertinggi.***
