Network
SRAGEN UPDATE - Ganjar Pranowo yang merupakan salah satu calon presiden Indonesia tahun 2024 menemui Guru Besar Filsafat Moral, Romo Franz Magnis Suseno untuk membahas berbagai permasalahan nasional.
Menurut Ganjar, hasil pertemuan Romo Magnis dengan Ganjar perlu untuk diimplementasikan seperti kenegarawanan dan tantangan yang dihadapi oleh rakyat kecil ketika menyuarakan pendapat mereka.
Rakyat kecil yang masih bingung siapa wakil rakyat yang dapat menyuarakan suara mereka dan karena hal tersebut seharusnya membuat para wakil rakyat untuk lebih perhatian kepada rakyat kecil.
“Kenegarawanan itu penting. Teori representasi tadi beliau ceritakan bahwa banyak orang kecil sekarang agak sulit. ‘Siapa wakil saya yang harus bisa menyuarakan suara saya?’. Itu sebenarnya mencolek hati para politisi, kita-kita yang duduk dalam jabatan publik untuk lebih perhatian pada mereka. Beliau cerita soal kemiskinan, soal akses-akses kemudahan menuju kesejahteraan,” ungkap Ganjar seperti yang SragenUpdate.com kutip dari ANTARA.
Baca Juga: Sinopsis The Story of Park's Marriage Contract Beserta Tempat Menonton dan Daftar Pemerannya
Ganjar juga menegaskan bahwa pertemuan dengan Romo Magnis bukan sebagai gambaran Ganjar meminta dukungan kepada Romo Magnis.
“Beliau sebagai intelektual, sebagai tokoh agama tentu beliau punya sikap pribadi tapi tidak boleh berpihak secara terbuka, secara institusinya netral begitu ya, sehingga saya sangat hormat. Ini (pertemuan) seorang yang lebih muda datang kepada orang yang lebih tua, meksipun rambutnya sama,” jelas calon presiden nomor urut tiga tersebut.
Pada pertemuan dengan orang yang akrab disapa Romo Magnis, Ganjar menerima dua buah buku dari Romo Magnis yang berjudul Etika Politik dan Iman Dalam Tantangan.
Buku yang diberikan oleh Romo Magnis dianggap oleh Ganjar sebagai buku yang legendaris dan dibaca oleh semua orang.
“Saya dikasih buku, makasih ya Romo. Ini buku legend, hampir semua orang membaca. Dan saya senang mendapat cerita-cerita baik, cerita etik, cerita moral dalam berbangsa, bernegara, bermasyarakat,” kata Ganjar.
