6 Kunci Surga dan Neraka, Menurut Ali bin Abi Thalib dalam Kitab Nashoihul Ibad

16 Januari 2022, 10:56 WIB
Gus Baha: 6 Kunci Surga dan Neraka, Menurut Ali bin Abi Thalib dalam Kitab Nashoihul Ibad //Instagram/@gusbahaonline

SRAGEN UPDATE – Ali bin Abi Thalib adalah sahabat Nabi Muhammad yang memiliki tingkat keilmuan yang tinggi.

Sahabat Ali bin Abi Thalib juga menjadi khalifah keempat dan menjadi khalifah terakhir dalam pemerintahan islam.

Sahabat Ali bin Abi Thalib banyak meriwayatkan hadits yang mencakup tentang keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah mengenai kunci surga dan neraka.

Menurut Gus Baha, orang yang telah melakukan enam hal ini, ia sudah tidak perlu mencari cara masuk surga dan tidak perlu mencari cara menghindar dari neraka.

Karena sudah memenuhi kualifikasi masuk surga sekaligus sudah memiliki penangkal dari panasnya api neraka.

Baca Juga: Suka Salat Tahajud dan Witir? Inilah Keutamaan yang Didapatkan Menurut Ustadz Syekh Ali Jaber

Keenam hal tersebut adalah kunci surga sekaligus penangkal dari neraka. “Kalau engkau lakukan enam hal ini berarti punya kunci untuk masuk surga dan kunci penutup neraka,“ ujar Gus Baha.

Menurut Imam Ibnu Hajar al-Asqalany, dalam kitab Nashoihul Ibad, Ali bin Abi Thalib meriwayatkan ada enam hal yang bisa memastikan dapat masuk surga.

Jika melakukannya maka ketika melintas di neraka akan tertutup, sedangkan surga terbuka. Jadi tidak akan bisa masuk neraka karena sudah tertutup.

Maka, jangan pernah berani melintas ketika neraka terbuka. Cara amannya yakni harus punya mafaatihul jannah wa maqhaliqun naar (kunci neraka dan gembok neraka).

“Jadi punya kunci untuk masuk surga dan kunci untuk menutup neraka,“ ujar Gus Baha.

Karena pasti melintasi neraka terlebih dahulu sebelum ke surga. Dan bahaya ketika neraka sedang terbuka.

Menurut sayyidina Ali bin Abi Thalib ada enam kunci surga dan neraka adalah seperti berikut ini:

Pertama, mengenal Allah SWT. Tahu bahwa Allah penciptanya dan pemberi rezekinya, yang menghidupkan dan mematikannya.

Baca Juga: Hati-hati Menerima Kebodohan: Sifat Yang Harus Dihindari Menurut Ali bin Abi Thalib, Ini Penjelasan Gus Baha

“Kita harus mengenal Allah, bahwa Allah itu Dzat Yang Maha Menghendaki atas kita, karena Dia-lah pencipta, pemberi rezeki, yang menghidupi, ketergantungan kita pada-Nya luar biasa“ jelas Gus Baha.

Yang paling penting adalah ingat Allah SWT dan taat kepada-Nya.

Kedua, mengenal setan. Tahu bahwa ia musuh nyata baginya, sehingga ia akan menyelisihi setan dan tak akan mengikuti ajakannya.

Ketiga, mengenal akhirat, yakni mengimani bahwa akhirat adalah tempat keabadian.

Keempat, mengenal dunia, yakni tahu bahwa dunia ini adalah tempat yang fana‘ (rusak) dan hanya sekedar tempat untuk singgah. Sehingga akan meninggalkan sesuatu yang tak akan menjadi bekal kelak.

Dan hanya mengambil bagian dari dunia yang dapat dijadikan untuk bekal di akhirat.

Kelima, mengenal mana hukum yang benar (haq) kemudian mengikuti dan melaksanakannya.

Keenam, mengenal yang bathil kemudian mengjauhi dan tidak mengamalkannya.

Serta harus yakin untuk diamalkannya agar mendapat kunci surga dan kunci neraka sebagaimana yang telah dijelaskan pada kitab Nashoihul Ibad.***

Editor: M Boby Hasan Arfani

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG

Tags

Terkini

Terpopuler