Kisah Cinta Menakjubkan Antara Fatimah dan Ali Bin Abi Thalib, Mari Bersama Menikmati Kisahnya

11 Januari 2023, 06:00 WIB
Kisah Cinta Menakjubkan Antara Fatimah dan Ali Bin Abi Thalib, Mari Bersama Menikmati Kisahnya /

SRAGEN UPDATE - Setiap orang pasti memiliki kisah cintanya masing-masing.

Kisah yang indah yang dialami oleh dua insan yang saling mencintai.

Tapi, kisah cinta yang sangat indah dapat kita dapatkan dari kisahnya Fatimah Az Zahra dan Sayidina Ali Bin Abi Thalib.

Kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

Baca Juga: Beasiswa Penuh akan Segera Diberikan Kepada 62 Anak KPM PKH Oleh Pemkab Siak

Dikutip dari storyrealistic.com atau قصص واقعية .

Suatu hari, berita tentang Sayidina Ali Bin Abi Thalib yang diam-diam mencintai Fatimah Az Zahra tersebar diantara para sahabat Nabi.

Begitu pula dengan Sayyidah Fatimah Az Zahra, ia juga diam-diam mencintai Ali Bin Abi Thalib, tetapi perasaan malunya yang besar menyelimuti, kata cinta pun tak berani terucapkan.

Ali Bin Abi Thalib pesimis akan dirinya yang melamar Fatimah, karena ia tidak memiliki apa-apa yang pantas diberikan kepada Fatimah dan Rasulullah SAW.

Baca Juga: BamBam GOT7 Berbicara Tentang Alasan Dia Tidak Ingin Menikah

Suatu ketika Ali Bin Abi Thalib melihat sisa siwak yang berada di mulutnya Sayyidah Fatimah Az Zahra, kemudian hatinya mendesir dan melantunkan syiir :

حظيت يا عود الأراكِ بثغرها أما خفت يا عود الأراك أراكَ

لو كنت من أهـل القتال قتلتك ما فـاز منـي يا سِواكُ سِواكَ

Kemudian Ali Bin Abi Thalib melihat banyak orang berusaha melamar Sayyidah Fatimah, sehingga membuat ia merasa lebih putus asa.

Orang-orang tersebut adalah Abu Bakar Ash Shiddiq (sahabat yang selalu bersama Rasulullah) Umar Bin Khattab, (Sahabat yang tegas) dan Abdurrahman Bin Auf (Sahabat yang memiliki kekayaan).

Tetapi, lamaran mereka semua ditolak oleh Rasulullah SAW.

Baca Juga: Spoiler Episode 8 Trolley: Upaya Joong Do untuk Meloloskan Tagihan dan Hye Jo yang Sudah Muak

Kemudian sahabat anshor pun menyudutkan Ali dan mendorong-dorong dia supaya maju untuk melamar Fatimah.

Dari dukungan para sahabat itulah, ia kemudian menjadi berani untuk melamar Sayyidah Fatimah Az Zahra.

Datanglah Sayidina Ali Bin Abi Thalib kerumah Rasulullah SAW dan duduk bersama beliau tanpa mengucapkan satu patah kata apapun.

Dengan raut wajah yang bahagia, Rasulullah SAW bersabda 'Ahlan WA sahlan' yang artinya Ali Bin Abi Thalib diterima dengan lapang dada.

Baca Juga: Jadwal Hari Kedua Malaysia Open 2023: Marcus-Kevin Jumpa Wakil Malaysia

Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "Kenapa kamu diam wahai Ali?".

Ali pun terdiam dan tidak menjawab pertanyaan Rasulullah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW bertanya kembali, "Apakah kamu datang untuk meminta tangan Fatimah?".

Ali pun menjawab, "Iya ya Rasulullah".

Baca Juga: 10 Quotes Romantis Bahasa Inggris untuk Anniversary, Cocok jadi Caption hingga Ucapan Hadiah

Maka Nabi pun bertanya kepadanya, "Apa yang kamu punya sesuatu untuk membantumu menikah wahai Ali?".

Ali berkata, "Ya, wahai Rasulullah, dan itu bernilai sekitar 400 dirham".

Nabi pun bersabda, "Aku menerima pernikahan mu dengan putri ku wahai Ali".

Dari pernikahan itu, Sayidina Ali Bin Abi Thalib dan Fatimah Az Zahra memiliki 4 anak yang bernama Al-Hasan, Al-Husain, Zainab dan Ummu Kultsum.

Baca Juga: Rekap Hasil Hari Pertama Malaysia Open 2023: 9 Wakil Lolos ke Babak 16 Besar

Lalu, setelah kematian Nabi Muhammad SAW, Sayyidah Fatimah bermimpi melihat Rasulullah SAW dalam mimpinya dan memberitahunya bahwa pertemuan antara Fatimah dan Rasulullah SAW sudah dekat.

Sayidina Ali pun langsung berlinang air mata, kemudian menangis, lalu mengucapkan beberapa bait syiir :

لكل اجتماع من الخليلين فرقة وكل الذي دون الفراق قليل

وإن افتقادي فاطمة بعد أحمد دليل على أن لا يدوم خليل

وكيف منامي العيش من بعد فقدهم لعمرك شيء ما إليه سبيل

Artinya:

"Untuk setiap pertemuan dua kekasih pasti ada perpisahan, dan setiap orang yang tanpa perpisahan itu sedikit.

Baca Juga: Album OMG NewJeans Masuk Daftar 5 Album Girl Group KPop Paling Banyak Diputar di Spotify

Dan sungguh aku kehilangan Fatimah setelah Rasulullah, itu adalah tanda bahwa kekasih tak akan kekal.

Dan bagaimana saya bermimpi untuk hidup setelah kehilangan mereka dalam hidup, sesuatu yang tidak mungkin terjadi". ***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler