SRAGEN UPDATE - Berawal dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail alaihissalam, perintah penyembelihan hewan kurban mulai disyariatkan.
Pada hakikatnya, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban merupakan manifestasi kesyukuran kepada Allah.
Ibadah kurban memiliki arti penting bahkan disejajarkan dengan perintah shalat.
Selain itu, pelaksanaan ibadah penyembelihan kurban juga sering dikaitkan dengan pembuangan sifat-sifat hewani atau kebinatangan yang ada pada manusia.
Dari sisi yang lain dari Buku 'Hikmah di Balik Perintah dan Larangan Allah' oleh Prof. Dr. Alaiddin Koto, M. A, ada 4 nilai ibadah di balik perintah penyembelihan hewan kurban:
Pertama, Ketauhidan
Ibadah kurban memiliki nilai ketauhidan yang sangat kental. Ritual ibadah kurban merupakan momen untuk mengenang kembali perjuangan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Dalam konteks ketauhidan, ibadah kurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim dengan mengorbankan anaknya mengajarkan kepada manusia sikap bertauhid yang sesungguhnya.