13 Quote Habib Luthfi Tentang Cinta Indonesia, Nasionalisme, dan Pancasila Cocok Untuk Hari Kemerdekaan NKRI

- 14 Desember 2021, 00:05 WIB
Potret Habib Luthfi bin Yahya
Potret Habib Luthfi bin Yahya /Instagram @habibluthfibinyahya

SRAGEN UPDATE – Habib luthfi bernama lengkap Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, seorang tokoh agama yang lahir di Pekalongan pada 10 November 1947, atau bertepatan dengan 27 Dzulhijjah 1366 Hijriyah.

Beliau dikenal sebagai habib, kia, ulama, dan pendakwah sekaligus dan pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jawa Tengah.

Karena kegiataan dakwahnya, tidak jarang banyak perkataan yang penuh makna keluar dari bibir Habib Luthfi, termasuk quote tentang cinta Indonesia, rasa bangga dan nasionalisme, serta Pancasila sebagai landasan hidup masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Info Jadwal Vaksin Gratis Blitar Dosis 1 dan 2 Tanggal 14 - 18 Desember 2021, Cek Info Lengkapnya

Quote-quote yang pernah beliau sampaikan ini cocok digunakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus.

Berikut 13 quote Habib Luthfi tentang cinta Indonesia, Nasionalisme, dan Pancasila sebagai pengingat bagi kita semua selaku bangsa Indonesia yang berhasil Sragen Update rangkum dari Mutiara Ulama: 

  1. “Aku (Oki Yosi) pernah bertanya kepada Abah: ‘Bagaimanakah cara kita mengetahui keinginan yang semata-mata karena Allah dan keinginan yang bersumber dari nafsu?’Beliau Habib Luthfi bin Yahya menjawab: ‘Bagi saja keinginan itu menjadi dua, satu untuk akal dan kedua untuk ilmu. Akal sebagai hakim dan ilmu alat untuk menganalisa dengan hati sebagai rajanya yang akan mendorong keinginan kita bertindak semata-mata karena Allah.”

 Baca Juga: Trailer Terbaru Spiderman No Way Home Ungkap Spoiler Cerita, Green Goblin Kembali Hingga Karakter Penting Mati

  1. “Bangga terhadap Indonesia bukan sombong, tapi rasa syukur pada Allah Swt. Hormat pada Merah Putih bukan syirik, tapi ungkapan rasa syukur pada Allah Swt. untuk memiliki Bangsa Indonesia.”
  2. “Bendera Merah Putih adalah harga diri Bangsa, kehormatan Bangsa. Jika kita mau bercermin kepada Bendera Merah Putih semestinya kita malu menjadi Bangsa. Koruptor tidak akan melakukan korupsi jika mau bercermin pada pendiri Bangsa, pada sang saka Merah Putih.”
  3. “Cinta NKRI tidak hanya dilaksanakan pada 17 Agustus saja, melainkan setiap hari Senin dan upacara kebangsaan yang lain. Cinta kepada bangsa selalu ditanamkan melalui pengibaran sang saka Merah Putih. Kalau kita tidak cinta pada NKRI, untuk apa kita harus melakukan upacara bendera, hormat kepada sang saka Merah Putih?”
  1. “Betapa pentingnya cinta tanah air, salah satu contohnya dengan menghormati Bendera Merah Putih. Meskipun jahit atau bikin merah putih itu gampang, namun banyak darah yang mengucur, banyak pengorbanan yang penuh rasa sakit demi menurunkan bendera Belanda dan menggantinya dengan Bendera Merah Putih. Sehingga sebagai anak Indonesia kita harus mempunyai penghormatan yang luar biasa kepada Merah Putih, harus menyucinya dan merawatnya dengan penuh perasaan cinta.”

Baca Juga: 10 Karakter Marvel Paling Kuat yang Dikalahkan Shang Chi Dalam Komik, Salah Satunya Membantu Spidey 

  1. “Kecintaan pada partai jangan melebihi mata kaki. Kecintaan pada bangsa dan negara sampai ke leher. Kecintaan pada agama melebihi ujung kepala.”
  2. “Yang memperjuangkanbangsa ini adalah para ulama, kiai dan pejuang muslim yang tak sempat dianugrahi bintang gerilya. Maka jika ada kelompok-kelompok yang hendak menggerogoti kesatuan Bangsa ini, mereka adalah orang-orang yang tidak tahu sejarah. Wajib hukumnya bagi kita untuk menjaga keutuhan Negara ini dari rongrongan sekelompok orang yang tidak bertanggungjawab.”
  1. “Semangat nasionalisme sekarang ini semakin menurun. Itu terlihat dari sikap dan perilaku para elit, termasuk juga masyarakatnya yang tidak pernah rukun. Selalu ribut dalam perbedaan, khilafiyah. Segala sesuatu selalu dipolitisir dan dihubung-hubungkan, yang akhirnya hanya saling menyalahkan. Hingga akhirnya, Indonesia hanya dijadikan lintasan saja oleh bangsa lain. Saya tidak ingin masalah khilafiyah ini dibesar-besarkan, yang ujung-ujungnya hanya menjadikan Indonesia negara yang selalu jadi tontonan. Padahal Indonesia dengan segala potensinya, mampu menjadi negara yang besar dan disegani bangsa-bangsa lain. Ini menjadi salah satu tugas umat Islam agar Indonesia bisa maju dan sejajar dengan negara-negara lain.”

 Baca Juga: Mengulik Tanjiro memasuki Dunia Transparan dalam Anime Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba, Begini Penjelasannya

Halaman:

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: Mutiara Ulama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah