6 Nasihat dan Quote Habib Luthfi Tentang Keimanan, Menjadi Muslim, Ziarah, Alquran, dan Tabiat Manusia

- 14 Desember 2021, 00:17 WIB
Potret Habib Luthfi bin Yahya
Potret Habib Luthfi bin Yahya /Instagram @pecinta_habib_muhammad_luthfi

SRAGEN UPDATE – Sering mengunjungi daerah-daerah untuk mensyiarkan Agama Islam telah dilakoni Habib Luthfi berpuluh-puluh tahun, setelah dirinya tamat menyelesaikan ‘mondok’ di beberapa pesantren di Indonesia.

Usia beliau yang juga matang (tahun 2021 ini sudah 74 tahun) juga menjadikan Habib Luthfi dapat mellihat berbagai fenomena yang terjadi, termasuk dalam diri muslim dan keimanan yang dimilikinya, melakukan ziarah, mengkaji Alquran, dan melihat berbagai tabiat manusia.

Wawasan yang dimiliki Habib Luthfi yang begitu luas itulah akhirnya menelurkan berbagai kata mutiara, qoute, dan nasihat dari sosok yang bijaksana dari seorang habib, kiai, dan ulama ini.

 Baca Juga: Alasan Doctor Strange Para Penjahat Multiverse Harus Kembali Ke Dunia Asal di Spiderman No Way Home

Maka, berikut SragenUpdate.com rangkum 6 nasihat Habib Luthfi (Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya) tentang keimanan, menjadi seorang muslim, ziarah, Alquran, dan tabiat manusia:

  1. “Seorang muslim agar mendapatkan keselamatan Insya Allah, di dalam agama, dunia dan akhirat haruslah memegang teguh beberapa prinsip ini.”
  2. “Pegang teguh teladan salaf shalihin. Baik itu thariqah-nya, akhlaknya, amal salehnya. Pegang teguh dan kuat mantap, walaupun kamu sampai sulit dan kere (sangat miskin) tetaplah teguh memegang teladan Salaf Shalihin. Gigit kuat dengan gerahammu, jangan dilepas jika kamu ingin selamat dan mendapat ridho-Nya.”
  3. “Jadikanlah keimanan sebagai Imam. Bukan akal yang menjadi ujung tombaknya. Hati-hati di akhir jaman ini, akan dan sudah banyak muncul paham dan orang-orang yang lebih mengedepankan akal-rasio-logika dibandingkan imannya. Seharusnya Iman menjadi imamnya, akal & logika menjadi makmumnya, mengikuti iman. Tinggalkan pendapat orang-orang yang mengedapankan akalnya dibanding imannya. Percuma dan sia-sia waktumu jika menanggapi orang-orang yang demikian, kamu akan rugi dunia akhirat. Karena bagaimana mungkin akal manusia bisa menerima seluruh kebesaran khazanah kerajaan Allah SWT, hanya keimanan yang dapat menerima kebesaran Allah SWT.”

Baca Juga: 3 Info Update Jadwal Vaksin Gratis Nganjuk Tanggal 14 - 18 Desember 2021 untuk Dosis 1 dan 2

  1. “Ziarah shalihin, baik (kepada) yang sudah wafat maupun yang masih hidup, dan kuatkan tali ikatan silaturahim. Berziarah (mengunjungi) kaum shalihin jangan hanya ketika ada maunya, kalau ada perlunya saja. Hal itu baik tidak terlarang, tetapi kurang kemanfaatannya untuk jangka panjang. Hanya untuk kebutuhan-manfaat sesaat belaka, sungguh sangat disayangkan. Tetapi alangkah baiknya kita berziarah sholihin itu karena mahabbah ilaa mahbub, kecintaan kepada yang dicintai. Kalau hal ini dijalin dengan baik maka ia akan mendapat limpahan madad (pertolongan), sirr asrar (rahasia) dan jaah (essence, intisari) dari ziarahnya. Dan sering silaturahmi itu menimbulkan kecintaan dan keridhoan Allah SWT kepada orang yang menjalin hubungan silaturahmi, sehingga rahmat dan berkah serta maghfirah Allah SWT terlimpah kepadanya. Jauh dari bala’, musibah, penyakit dan diberi kelancaran rezeki. Insya Allah.”

 

  1. “Jangan suka membeda-bedakan. Ini penyakit yang timbul dan tumbuh di akhir zaman ini. Jangan beda-bedakan itu suku apa, kabilah apa, bangsa apa, partainya apa, thariqah-nya apa, madzhab-nya apa dan sebagainya. Itu urusan Allah SWT, kita ini manusia, hamba-Nya, makhluk ciptaan-Nya, jangan suka usil ikut campur urusannya Allah SWT. Makanya sekarang berbagai macam bala (bahaya), musibah bertubi-tubi datang. Karena ulah manusia itu sendiri. Yang suka sok tahu, sok jago, sok suci, sok pintar bukan kembali kepada Allah dan Rasul-Nya, malah ikut campur urusan Allah SWT. Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana lagi Maha Berkehendak, Allah SWT yang akan menghukumi, menentukan secara mutlak kelak di pengadilan Ilahi Yang Maha Adil bagi seluruh makhluk-Nya. Segala sesuatu misal pengadilan itu semua adalah bentuk ikhtiar manusia belaka di muka bumi ini secara syariat. Ketentuan yang mutlak benar dan salah adalah di tangan Allah SWT di hari kemudian. Keyakinan dan keimanan ini harus ditanam kuat dan kokoh dilubuk sanubari keimanan kita.

Baca Juga: Layanan Rapid Tes Swab Antigen dan PCR Home Service Jabodetabek, Bisa Dari Rumah atau Kantor

  1. “Jangan tinggal tiap hari membaca Al-Qur’an, shalawat kepada Rasulullah SAW, taat kepada guru/syaikh/mursyid dan birul walidain (berbakti kepada orangtua). Jadikan hal ini semua awrad-mu. Jangan tinggal hal tersebut. Membaca Al-Qur’an walau satu ayat setiap harinya. Memperbanyak membaca shalawat kepada Baginda Nabi SAW jadikan hal ini semua awrad (wirid yang dilakukan istiqomah) bagi diri kita demi menggapai kebahagian dan keselamatan di dalam agama, dunia dan akhirat.”

Demikian enam nasihat Habib Luthfi (Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya) tentang keimanan, menjadi seorang muslim, ziarah, Alquran, dan tabiat manusia. Semoga bermanfaat.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Sumber: Mutiara Ulama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x