Seperti dikutip tim Sragen Update dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV Buya Yahya mencoba menjelaskan kondisi tersebut.
Penjelasan ini berlaku baik saat seseorang sedang sholat tiba-tiba merasakan adanya gempa yang sangat dahsyat ataupun tsunami.
Dalam penjelasan awal Buya menjelaskan khusyu’nya seseorang dalam sholat yakni dengan tidak menghiraukan apapun kejadian di sekitarnya,
“Ada yang seperti itu khusyu’ sekali, hingga tidak sadar dengan yang terjadi di sekitarnya,” ujarnya.
Buya menegaskan ketika ada bencana alam sholat tetap bisa dilanjutkan yakni dengan cara sholat Syiddataul Khouf seperti yang dilaksanakan ketika berperang.
“Dalam kondisi seperti itu gempa, angin topan sekalipun kalau memang khusyu’ dalam sholat maka tidak menghiraukan dengan apa yang terjadi di sekitarnya,” jelasnya.
Kendati demikian jika ancaman bencana membahayakan Anda, maka pilihannya bisa sholat dalam keadaan berlari.
Tata cara sholat seperti itu adalah Syiddtaul Khouf namun hanya sebagian yang bisa menerapkannya.
“Orang-orang tertentu memang seperti itu namun kalau memang bisa lanjut ya bisa, sholat sambil lari,” kata Buya