Meninggal di Hari Jumat Tanda Khusnul Khotimah, Ini Penjelasannya Ustadz Oemar Mita

- 4 Juni 2022, 12:01 WIB
Ustadz Oemar Mita
Ustadz Oemar Mita /Tangkapan layar YouTube.com/ B.A.W.A

SRAGEN UPDATE - Hari Jumat menjadi salah satu hari istimewa dalam ajaran umat Islam. Salah satunya jika seseorang meninggal dunia menjadi tanda khusnul khotimah.

Ustadz Oemar Mita menjabarkan dan menjelaskan mengapa meninggal di hari Jumat menjadi tanda ia khusnul khotimah tidak seperti hari lainnya.

Melalui akun youtubw Muslim Mind, Ustadz Oemar Mita Lc menelaah alasan hari Jumat diistimewakan dan mengapa berbeda dari hari lainnya.

Sebagian ulama tidak setuju sepenuhnya bahwa meninggal pada hari Jumat merupakan salah satu tanda khusnul khotimah.

Baca Juga: Meninggal Tenggelam Disebut Mati Syahid Mulia, Ini Penjelasan Islam

Alasannya karena nabi Muhammad SAW meninggal pada hari Senin, begitu juga sahabatnya, Abu Bakar, yang sangat ingin diwafatkan sama dengan hari Rasulullah meninggal dunia.

Namun, beberapa sabda menyetujui hal tersebut.

Rasulullah SAW bersabda:

"Setiap muslim yang meninggal pada hari Jumat, akan dijaga Allah dari fitnah kubur"(HR Ahmad)

Ustadz Oemar Mita menjelaskan bahwa terdapat banyak keutamaan di hari Jumat, salah satunya Allah SWT menciptakan alam semesta selama 6 hari dan dimulai pada hari Ahad.

Baca Juga: Orang Meninggal Bisa Mendengar Orang Hidup, Ini Penjelasan Buya Yahya

Sedangkan hari Jumat menjadi hari terakhir penciptaan alam semesta. Sehingga seringkali hari Jumat diungkapkan menjadi hari yang istimewa.

Selain itu Allah menciptakan Adam AS dan mengampuninya pada hari Jumat. Doa dan pengampunan dosa juga berguguran pada hari Jumat.

Pada hari Jumat barang siapa yang meninggal dan diwafatkan akan terhalang dari fitnah kubur. Padahal tidak semua orang yang masuk Surga terhindar dari fitnah kubur.

Sahabat Usman bin Affan juga pernah menangis dan khawatir akan fitnah atau azab kubur. Azab kubur merupakan sesuatu yang sangat ditakuti saat kita meninggal.

Salah satu azab kubur yang datang dari perkara remeh namun mendapatkan azab yang pedih adalah tidak bersih dari thaharah.

Baca Juga: Doa Ketika Terbangun di Malam Hari, Sunnah Rasulullah: Lafadz Arab, Latin, Arti dan Keutamaannya

Mensucikan dalam hal ini adalah sisa-sisa air seni yang tidak bersih dan menjadi najis menjadi salah satu penyebab azab kubur.

Bahkan disebutkan bahwa orang yang paling tinggi adalah orang yang selalu menjaga kesuciannya. Itulah mengapa mayit harus disucikan terlebih dahulu.

Syariat ini akan membawa kita untuk terhindar dari azab kubur.***

 

Editor: Arina Nihayati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah