SRAGEN UPDATE - Sifat malu yang dimiliki seorang muslim / muslimah termasuk dalam tanda keimanan.
Mengenai sifat malu tersebut dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam melalui sabda-nya dalam Hadits Bukhari.
Di dalam Hadits Bukhari, Nabi Muhammad yang diriwayatkan dari perawi bersabda bahwa malu merupakan sebagian dari iman.
Hadits Bukhari tentang malu adalah bagian dari iman ini termasuk ke dalam perkara-perkara iman.
Baca Juga: Apakah Boleh Olahraga Pagi Sebelum Sarapan? Inilah Penjelasannya Lengkapnya Menurut Para Ahli
Berikut Hadits Bukhari tentang malu adalah bagian dari iman seseorang lengkap dengan lafadz Arab, huruf latin, dan arti / terjemahannya dalam bahasa Indonesia:
حَدَّثَنَاعَبْدُاللهِ بْنُ مُحَمَّدِنِ الْجُعْفِيُّ قَالَ حَدَّثَنَاسُلَيْمَانُ بِلَالٍ عَنْ عَبْدِاللهِ بْنُ دِينَارٍعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً وَالحَيَاءُشُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
Latin:
Haddatsanā ‘abdullahibnu muhammadinil ju’fiyyu qōla haddatsanā sulaimānu bilālin ‘an ‘abdillahibnu dīnārin ‘an abī huroirota rodhiyallahu ‘anhu ‘aninnabiyyi shollallahu ‘alaihi wasallama qōlal īmānu bidh’un wasittūna syu’batan walhayā u syu’batun minal īmāni.
Artinya: