Tadabbur Surah Fatir Ayat 3 Tentang Allah Sang Pemberi Nikmat dan Rezeki

- 21 Juli 2022, 22:09 WIB
Ilustrasi Surat Alquran
Ilustrasi Surat Alquran /Pixabay

SRAGEN UPDATE –  Allah SWT adalah sebaik-baiknya pemberi rezeki dan nikmat kepada umatnya.

Nikmat yang kita peroleh, tidak lepas dari campur tangan Allah SWT.

Ketika kita diberikan nikmat oleh Allah SWT, sudah sepatutnya kita untuk mensyukurinya dan menjadi pribadi yang tidak sombong.

Untuk semua nikmat dan rezeki berlimpah yang telah kita peroleh, tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati, jangan sampai nikmat yang kita dapat berupa kekayaan harta membuat kita lupa dengan sang Pencipta.

Baca Juga: Keutamaan Membaca Surah Al Kahfi pada Malam Jumat, Dari Dipancarkan Cahaya hingga Terbebas Fitnah Dajjal

Dalam Al Qur'an surah Fatir ayat 3, mengandung makna tentang Allah yang memberikan rezeki kepada manusia dan kita diminta untuk bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan.

Dikutip SragenUpdate.com dari Qur’an Kemenag, berikut ini merupakan isi surah Fatir ayat 3 lengkap dengan arti dan juga maknanya:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْۗ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللّٰهِ يَرْزُقُكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِۗ  لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۖ فَاَنّٰى تُؤْفَكُوْنَ

Artinya:

“Wahai manusia, ingatlah nikmat Allah kepadamu, Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi?

Tidak ada Tuhan selain Dia. Lalu, bagaimana kamu dapat dipalingkan (dari ketauhidan)?”

Baca Juga: Dahulukan Sedekah kepada Kerabat Terdekat atau kepada Fakir Miskin? Simak Penjelasan dari Kisah Rasulullah Ini

Makna yang terkandung didalamnya:

Pada ayat ini, Allah meminta umatnya untuk memberikan perhatian secara khusus atas nikmat yang telah diberikan kepadanya.

Untuk kepentingan ini, manusia sudah seharusnya  rendah diri dan mengakui bahwa semua nikmat itu dari Allah sebagai anugerah yang diberikan kepadanya.

Kita diwajibkan untuk mensyukurinya dengan melakukan ibadah kepada-Nya tidak kepada lain-Nya, taat kepada segala perintah-Nya, dan menjauhi semua larangan-Nya.

Satu-satunya cara untuk memelihara dan menjaga kelestarian nikmat yang ada pada seseorang ialah mensyukuri nikmat itu.

Baca Juga: Jenis Tepung Ini Kurang Cocok untuk Dikonsumsi, Kenapa? Ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Dengan bersyukur, Allah akan selalu menambah nikmat kepada kita.

Sebaliknya, jika nikmat tersebut tidak disyukuri, maka Allah akan menimpakan azab yang keras, sebagaimana firman-Nya dalam surah Ibrahim ayat berikut ini:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ;

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (Ibrahim: 7).

Allah satu-satunya pemberi rezeki yang hakiki, baik yang turun dari langit berupa hujan dan sebagainya, maupun yang tumbuh dari bumi berupa keperluan hidup seperti beras, air, pakaian, dan sebagainya.

Baca Juga: Jenis Tepung Ini Kurang Cocok untuk Dikonsumsi, Kenapa? Ini Penjelasan dr. Zaidul Akbar

Tidak ada Tuhan selain Allah SWT, jika manusia mau mengerti dan menyadari semuanya, tentunya dia tidak akan berpaling daripada-Nya, dia akan tetap mengesakan-Nya, menyembah hanya kepada-Nya, tidak kepada yang lain-Nya.***

Editor: Gorby Zumroni

Sumber: Qur’an Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x